Digerebek Saat Pesta Sabu, Bupati Ogan Ilir Sudah Lama Diincar BNN, Terancam Dipecat

Digerebek Saat Pesta Sabu, Bupati Ogan Ilir Sudah Lama Diincar BNN, Terancam Dipecat Bupati Ogan Ilir Ahmad Wazir Nofiandi (bertopi) saat digelandang ke kantor BNN Pusat, Cawang, Jakarta, Senin (14/3). foto merdeka.com

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Bupati Ogan Ilir Sumatera Selatan Ahmad Wazir Nofiandi Mawardi (27) ternyata sudah menjadi target operasi Badan Narkotika Nasional (BNN) sejak lama. Namun, dia baru ditangkap Minggu (13/4) malam karena Badan Narkotika Nasional (BNN) mencari bukti kuat dan menunggu momen Pilkada.

Kepala BNN Komjen Budi Waseso (Buwas) memaparkan, Nofi sudah diincar sejak tiga bulan lalu. Berdasarkan hasil penelusuran, anak muda itu sering menggunakan sabu. Namun polisi belum punya bukti kuat saat itu.

"Kita pendalaman setelah pilkada. Jangan sampai ada anggapan BNN ada kepentingan dari salah satu calon atau pihak. Makanya kita pantau," terang Buwas saat jumpa pers di Markas BNN, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Senin (14/3) dikutip dari merdeka.com.

Penangkapan Nofi berawal dari ditangkapnya seorang bandar berinisial ICN. Setelah itu, dilakukan pengembangan pada hari Minggu (13/3) kemarin malam.

"Penangkapan ini berawal dari diamankannya seorang pria ICN alias FA alias ICA berusia 28 tahun yang bekerja sebagai PNS di salah satu Rumah sakit jiwa. Ia mengaku sering memasok narkotika kepada bupati Ogan Ilir sejak lama," terangnya.

Nofi juga dihadirkan dalam jumpa pers tersebut. Dia duduk di samping Buwas. Namun dia tak bisa dimintai komentar apa pun karena masih dalam pengaruh narkoba. Menurut Buwas, belum bisa dilakukan pemeriksaan kasus terhadap Nofi. BNN butuh waktu tiga hari, setelah itu ada pemeriksaan darah kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan rambut.

Hal senada disampaikan Kabid Pemberantasan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumsel, AKBP Minal Alkarhi mengungkapkan, penyelidikan kasus ini awalnya dilakukan petugas BNN pusat. Setelah mendapat laporan warga, tim bergerak ke lokasi dan melakukan penggerebekan.

"Waktu jelasnya saya kurang tahu, tapi sudah lama. BNN pusat yang menyelidikinya dari awal," ungkap Minal, Senin (14/3).

Bahkan, dari informasi yang diterimanya, BNN pusat sebelumnya berencana menggerebek pada saat menjelang pelantikan bupati serentak 7 Februari 2016 lalu. Sebab, pada saat itu ada dugaan Noviadi mengonsumsi sabu. "Kami hanya memback up saja. Saya tidak begitu tahu soal itu. Tanyak ke BNN pusat saja," ujarnya.

Menurut dia, selain berdasarkan laporan warga, BNN pusat mengincar Noviadi karena gerak-geriknya mencurigakan. "Ya, bisa dari matanya, cara ngomongnya, tingkahnya. Bisa diselidiki itu," tukasnya.

Sebelumnya, setelah melakukan pemeriksaan awal dan tes urine, Bupati Ogan Ilir Ahmad Wazir Noviadi dan empat orang yang dinyatakan positif menggunakan narkoba dalam sebuah penggerebekan Minggu (13/3) malam, langsung diterbangkan ke Jakarta. Kasus ini dilimpahkan ke Badan Narkotika Nasional (BNN) Pusat.

Lansiran merdeka.com, kelima pelaku digiring keluar kantor BNN Sumsel menuju dua unit mobil yang disediakan, sekitar pukul 10.00 WIB. Mereka keluar dari BNNP Sumsel dengan pengawalan ketat petugas. Bupati Ogan Ilir satu mobil bersama pelaku DA, sedangkan tiga pelaku lain masuk ke mobil lain.

Semua pelaku hanya tertunduk tanpa memberikan komentar. Mereka sibuk menutupi wajah agar tidak terekam kamera.

Sementara, setelah membawa Bupati Ogan Ilir, Ahmad Wazir Noviandi alias Novi, dan empat pelaku pesta narkoba ke Jakarta, penyidik Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumsel masih memeriksa 13 orang lain. Informasi yang dihimpun, pejabat-pejabat juga sempat diamankan dan dites urine seperti Wakil Bupati Ogan Ilir, Ilyas Pandji Alam, dan Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Ogan Ilir, Aprizal Hasyim.

Dikabarkan, mereka dilepas karena tidak terbukti mengonsumsi narkoba. Setelah dilakukan tes urine, lima orang dinyatakan positif mengonsumsi narkoba, termasuk Bupati Ogan Ilir, Novi.

Terpisah, Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, berjanji akan melobi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Ogan Ilir supaya segera memecat Bupati Ogan Ilir, AW Noviandi

"Jika sudah ditetapkan oleh BNN, mohon maaf saya akan melobi DPRD untuk memberhentikan dengan tidak hormat," kata Tjahjo di Batam, Senin (14/3).

Selanjutnya, Tjahjo akan memberikan mandat kepada Wakil Bupati Ogan Ilir, Pandji Ilyas, sebagai Pelaksana Tugas (Plt). "Wakilnya kan ada, nanti sementara kita Plt-kan. Sama seperti Gubernur Sumut dan Gubernur Riau yang ditangkap tangan," ujar Tjahjo.

Ovi dilantik pada 17 Februari lalu. Ovi terpilih menjadi bupati berpasangan dengan wakilnya, Ilyas Pandji Alam. Mereka mengalahkan pasangan pembawa acara ternama, Helmy Yahya-Muchendi Mahazarekki, dan Sobli Rozali-Taufik Toha. (mer/dtc/okz//sta)

Sumber: merdeka.com/detik.com/okezone.com