JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Ratusan penghuni kolong tol Wiyoto Wiyono atau biasa disebut tol Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara menggelar aksi unjuk rasa di depan Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (16/3). Aksi mereka didampingi Serikat Perjuangan Rakyat Indonesia (SPRI).
Mereka menolak rencana penggusuran yang akan dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta di RW 05, RW 010, RW 011 hingga RW 015 Kelurahan Penjaringan, serta RW 016 Kelurahan Penjagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.
Baca Juga: Tak Ada Keppres, Prabowo Batal Dilantik di IKN, PKS Minta Jangan Teken Pemindahan ke IKN
Ketua Umum SPRI, Marlo Sitompul mengatakan, kedatangan warga ke Balai Kota untuk memenuhi undangan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), yang meminta untuk melakukan aksi di depan kantornya.
"Karena sebelumnya, warga kolong tol tersebut telah berniat untuk mendatangi rumah pribadi Ahok, tapi enggak jadi karena dihadang oleh pihak kepolisian. Dan Ahok mengatakan kalau ingin demo jangan ke rumah nanti saya tangkap, kalau mau demo datang saja ke kantornya (Balai Kota)," ucap Marlo.
Maka dari itu, hari ini mereka meminta kepada Ahok selaku Gubernur DKI untuk mengehentikan rencana penggusuran itu. Selain melakukan aksi unjuk rasa di depan Balai Kota, mereka juga melanjutkan aksinya di depan Gedung DPRD DKI, dan Kantor Pusat DPP PDI Perjuangan, di Menteng, Jakarta Pusat.
Baca Juga: Tahanan Kabur dari Polsek Dukuh Pakis Ditangkap di Jakarta
Seperti diberitakan sebelumnya, penghuni kolong tol Pluit pada akhir Februari 2016 lalu diminta untuk membongkar sendiri bangunan semi permanen yang mereka bangun sejak puluhan tahun. Namun, belakangan mereka enggan membongkar. Bahkan beberapa bangunan yang sempat dibongkar juga kembali dibangun dengan dalih mereka memiliki KTP DKI. (jkt1/dur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News