JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengatakan tak mau jadi korban bully sampingan Ahok di media sosial. Siapakah tim sampinganAhok yang dimaksud Mega?
Ketika dikonfirmasi, politisi PDIP Eva Kusumah
Sundari mengatakan tim sampingan yang dimaksud Mega adalah tim Cyber Ahok.
"Ahok kan punya cyber corps," kata Eva
ketika dihubungi merdeka.com di
Jakarta, Kamis (24/3).
Bahkan Eva mengatakan tim Cyber ini sering
membully dirinya dan PDIP. Dia menyebut jika partainya jadi sasaran strategi
Marketing Ahok di pilgub DKI 2017 namun diberi saran oleh Mega untuk dibiarkan
saja.
"Aku saja dibully, dan PDIP juga sasaran
bully kan karena kita jadi samsak (sasaran) strategy marketing beliau. Ketum
bilang, Biarin aja, kayak nggak tahu Ahok saja," jelas dia.
"Lalu kita diperintahkan untuk focus ke porto
folio PDIP untuk penjaringan," sambungnya.
Ketika ditanya apakah tim Cyber itu itu TemanAhok,
Eva mengatakan, "Biar dijawab yang ahli," pungkasnya.
Baca Juga: Hartono dari Fraksi PDIP Resmi Jabat Wakil Ketua DPRD Kabupaten Mojokerto 2024-2029
Bagaimana tanggapan Ahok? Ia
menepis tudingan politikus PDIP Eva Kusumah Sundari yang mengatakan bahwa
dirinya memiliki tim cyber corps.Ia berkilah
dirinya tidak memiliki tim cyber, namun hanya masyarakat yang spontan
mengomentari persoalannya dengan PDIP.
"Orang suka nuduh saya punya cyber corps,
cyber corps saya di mana? Ini kan spontan omongan dari masyarakat," ucap
Ahok usai berkunjung ke Waduk Pluit bersama Menteri Luar Negeri Belanda,
Mr.Bert Koenders, Jakarta Utara, Kamis (24/3).
Ahok pun selalu berpesan kepada teman-temannya
agar tidak membalas orang-orang yang mem-bully dirinya. "Supaya saya tahu
yang benci sama saya berapa orang-orang. Kalau yang benci 20 persen trus dicek
orangnya berapa, supaya saya tahu yang benci berapa orang," bebernya.
"Toh, jadi gubernur DKI cuma butuh suara 50
persen+1. Yang penting saya nyari skala jadi gubernur enggak apa-apa,"
tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News