PACITAN, BANGSAONLINE.com - Kegilaan masyarakat terhadap mobil-mobilan tamiya, sepertinya kian menjadi. Bahkan untuk menyalurkan 'syahwat' hobi cukup bergengsi itu, mereka rela merogoh kocek hingga jutaan rupiah, hanya untuk sebuah mobil-mobilan tamiya.
Seperti yang terjadi di Pacitan, saking banyaknya penghobi mobil-mobilan tamiya, mereka akhirnya membentuk komunitas yang diberi nama Compac (komunitas mini 4 WD Pacitan). Menurut Deni Adrian, Koordinator Compac, komunitas yang beranggotakan lebih dari 100 orang itu, sejatinya sudah berdiri sejak 20 tahun silam. Anggota penghobi mobil-mobilan mini tersebut berangkat dari berbagai latar. Mulai dari pengusaha, pedagang, dan juga para pegawai. Baik PNS ataupun pegawai swasta dan BUMN. "Komunitas ini sempat fakum selama hampir enam tahun lebih," tuturnya, Jumat (25/3).
Baca Juga: Info BMKG: Selasa Dini Hari ini, Trenggalek Diguncang Gempa Magnitudo 5,4
Mandegnya aktivitas balapan mobil-mobilan tamiya itu, mungkin lebih dipengaruhi faktor musim dan kesibukan masing-masing anggota komunitas. Akan tetapi belakangan, hobi tersebut mulai mereka salurkan lagi. Terlebih sekarang ini, salah satu penggagas komunitas mobil-mobilan mini 4WD, menyediakan sirkuit cukup luas.
Sekalipun hanya berlokasi di emperan toko, namun hampir saban malam, banyak sekali para penghobi tamiya yang datang ke situ untuk sekedar mencoba tamiya miliknya. Bahkan ada juga yang sengaja mencari kompetitor untuk mengadu kecepatan tamiya hasil rakitannya.
"Kami membuka kesempatan setiap malam Jumat dan malam Minggu bagi anggota komunitas untuk mencoba mengadu kebolehan mobil-mobilan miliknya," jelas Deni.
Baca Juga: Istri Kades di Pacitan Ngaku Dijambret dan Kehilangan Uang Rp14 Juta, Ternyata...
Menurut Deni, ajang kumpul bareng anggota komunitas itu sengaja digelar saat malam hari dengan alasan tidak mengganggu aktivitas masing-masing anggota. Dari hasil membangun komunitas selama lebih dari 20 tahun itu, mereka berhasil menggondol banyak prestasi. Seperti kompetisi yang pernah diselenggarakan di Madiun, Solo, serta Jogja. "Kita pernah menyabet kejuaraan tiga besar kelas standar box best race," cerita Deni. (pct1/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News