LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Kabupaten Lamongan mendapat bantuan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berupa dua sumur bor berkat usulan dari Komisi VII DPR RI.
Anggota Komisi VII Nasyirul Falah Amru mengatakan, di seluruh Indonesia secara total ada sebanyak 200 titik sumur bor yang telah diusulkan oleh Komisi VII yang membidangi energi sumber daya mineral, riset dan teknologi, serta lingkungan hidup. "Kami dan badan Geologi mempunyai program itu. Kita berikan di dapil-dapil komisi VII," ujarnya, kemarin (29/3) petang.
Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024
Jawa Timur X yang meliputi wilayah Kabupaten Lamongan dan Gresik yang merupakan dapilnya, mendapatkan jatah sumur bor di tiga titik.
"Khusus untuk Lamongan kita banyakin, dua di Lamongan dan satu Gresik," jelas Falah usai meninjau lokasi pengeboran bersama dengan Bupati Lamongan Fadeli dan Kepala Pendayagunaan Air Tanah Badan Geologi, dari Kementerian ESDM Muhammad Lutfi.
Satu di antara titik sumur bor tersebut, ditempatkan di Desa Mangkujajar, Kecamatan Kembangbahu, Kabupaten Lamongan. "Titik di sini ini berdasarkan survey dari Badan Geologi, bukan kami atau komisi atau bukan saya yang menentukan," terangnya.
Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo
Lebih lanjut, ia membeberkan, satu titik sumur bor menelan biaya hingga Rp 750 juta. "Ini khusus untuk air bersih dari Kementerian ESDM, tidak mungkin untuk mengatasi kekeringan, komisi lain yang membidangi itu," aku Anggota DPR-RI dari fraksi PDI Perjuangan ini.
Ia berjanji, program pembuatan sumur bor ini akan berlanjut untuk APBN 2017. "Akan kita tambahkan lagi, tahun depan dua sampai tiga kali lipat dari 200 titik seluruh indonesia, tahun depan bisa 5 titik di Lamongan," ujarnya.
Sementara, Lutfi dari Badan Geologi Kementerian ESDM mengatakan, sumur bor yang ada di Desa Mangkujajar, Kecamatan Kembangbahu, Kabupaten Lamongan akan di engkapi dengan tandon berkapasitas 5 ribu liter, generator atau genset, dan pompa.
Baca Juga: Ultraman Turun Tangan Bantu Warga Terdampak Kekeringan di Lamongan
"Jadi Kementrian ESDM mengangkat air dari dalam tanah dan menaruh di tandon, selebihnya ada tugas dari Kementrian yang lain atau Pemda," urainya
Lutfi menjelaskan, sumur bor ini diperkirakan akan mampu bertahan hingga 5 tahun kedepan, bahkan apabila perawatan dan penggunaannya tepat, tak menutup kemungkinan akan bertahan sampai puluhan tahun.
"Umurnya seharusnya 5 tahun kalau perawatan dan pemakaian benar bisa bertahun-tahun," akunya.
Baca Juga: Polres Lamongan Amankan 11 Tersangka Pengedar Narkoba, 2 di antaranya Pasutri asal Surabaya
Di tempat yang sama Bupati Lamongan Fadeli menyatakan kesiapannya untuk melakukan pipanisasi, setelah sumur bor bantuan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) rampung di kerjakan.
"Kita bagi tugas gak masalah kita siap, sekarang prosesnya ditampung di tandon 5 ribu liter, nanti kalau sudah siap tugas kita bersama kita bantu perpipaan, kita ambil lewat pipa sampai ke ruas-ruas. Tinggal bagaimana memanfaatkan sumber air di Desa Mangkujajar, nanti bagaimana masuk ke rumah-rumah," ucap Fadeli.
Menurutnya, Lamongan beruntung bisa menerima jatah dua sumur bor, satu di antaranya ada di Desa Mabgkujajar, Kecamatan Kembangbahu, Kabupaten Lamongan saat ini masih dalam tahapan selesai pengeboran.
Baca Juga: Resmikan YES Corner Perpusda Lamongan, Bupati Yuhronur Sumbang Ratusan Buku Pribadinya
"Ada tahapan sekarang dikeluarkan dulu. Porsinya dari APBN, kami berterimakasih dari 200 titik masuk di Lamongan 2, padahal ada 500 kabupaten/kota, mestinya gak kebagian kalau di bagi satu-satu," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News