Pansus DPRD Banyumas Berguru tentang LKPJ ke Gresik

Pansus DPRD Banyumas Berguru tentang LKPJ ke Gresik Ketua Pansus DPRD Banyamas ketika tukar cindera mata dengan Asisten I Pemkab Gresik. foto: syuhud/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 25 tim Pansus (panitia khusus) DPRD Kabupaten Banyumas melakukan studi banding ke , Rabu (30/3) siang tadi. Rombongan yang dipimpin langsung Ketua DPRD Banyumas Supangkat ini diterima oleh Asisten 1 (Pembangunan dan Kesra) Tursilowanto Hariyogi, di ruang Putri Cempo kantor Bupati Gresik.

Tursilowanto Hariyogi menjelaskan, Rombongan DPRD Banyumas datang ke Gresik dengan tujuan ingin belajar tentang LKPJ (Laporan Keterangan Pertanggungjawaban). Kebetulan, Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto, baru saja menyampaikan LKPJ di hadapan anggota DPRD.

Baca Juga: Harumkan Nama Gresik, Bu Min Serahkan Reward kepada Kafilah MTQ ke-30 Jatim Tahun 2023

Dijelaskan Tursilo, penyusunan LKPJ berbeda-beda, tergantung SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) masing-masing. Untuk hal ini, lanjut Tursilo, diperlukan kebersamaan dan koordinasi antar SKPD, sehingga terjadi sinkronisasi antar SKPD.

"Dalam program kegiatan SKPD jangan targetnya, tapi bagaimana bisa diukur kinerja dengan indikator sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah," katanya.

"Kami juga melakukan ketegasan bagi pimpinan SKPD jika dalam hearing (dengar pendapat) maupun Tepa (tim evaluasi pelaksanaan anggaran) hukumnya wajib dihadiri pimpinan SKPD. Jika pimpinan SKPD tidak hadir maka kita tunggu sampai pimpinan SKPD hadir sendiri. Artinya tidak boleh diwakilkan," sambungnya.

Baca Juga: Belanja THL Kabupaten Gresik Capai Rp180 Miliar, Anha: Output dan Outcome Harus Jelas

Ketentuan ini, lanjut Tursilo, sudah merupakan kesepakatan legislatif dan ekskutif serta didukung Forpimda (forum pimpinan daerah) yang selalu proaktif.

Tursilo menambahkan, bahwa perkembangan dan peningkatan APDB Kabupaten Gresik tidak lepas dari kebersamaan antara ekskutif, legislatif dan Forpimda. Juga,  dukungan pihak perusahaan, sehingga Gresik pada tahun 2016 APBDnya tembus Rp 3 triliun.

"Dengan capaian andalan pendapatan dari sektor IMB, PBB, BPHTB serta pajak dan retribusi. Pembangunan infrastruktur di Gresik tidak mesti anggarannya dari APBD, tapi menggandeng perusahaan untuk memanfaatkan CSRnya," pungkasnya. (hud/rev)

Baca Juga: Hadiri Haul Bungah, Plt Bupati Gresik Ingatkan Agar Tak Ada Perebutan Kekuasaan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO