JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Rachel Maryam menjadi trending topic pada Twitter, Jumat (1/4) sore. Anggota Komisi I (bidang pertahanan, luar negeri, komunikasi dan informatika, serta intelijen) DPR RI tersebut ramai diperbincangkan tweeps pada microblog tersebut lantaran beredar salinan surat atas nama dirinya sebagai wakil rakyat.
Pada surat berkop Rachel Maryam Sayidina, Komisi I DPR RI, politikus Partai Gerindra itu meminta fasilitas kepada Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh untuk Republik Perancis Merangkap Kepangeranan Andora, Letnan Jenderal TNI (Purn) Hotmangaradja MP Pandjaitan.
Baca Juga: Viral Pernyataan Babe Haikal Terkait Sertifikasi Halal, Mahfud MD Beri Tanggapan Menohok
Fasilitas diminta adalah penjemputan dan pengantaran dirinya bersama dengan lima anggota keluarganya.
Rachel dan rombongan meminta dijemput dari Bandara Paris-Charles de Gaulle, Paris, Perancis, Senin (21/3/2016). Juga pengantaran dan penjemputan ke dan dari stasiun train Paris Est di Paris. Diantar Rabu (23/3/2016) dan dijemput pada hari yang sama.
Rachel meninggalkan Paris, Kamis (24/3/2016) dan melanjutkan perjalanan ke Geneva, Swittzerland, menggunakan train. Itu berdasarkan permintaannya diantar ke stasiun.
Baca Juga: Pemprov Jatim Raih 2 Penghargaan Bergengsi dari Kemenpan RB
Selain penjemputan dan pengantaran, ada pula layanan transportasi lokal selama di Kota Mode diminta ke kedutaan.
Sepertinya, mantan istri Muhammad Akbar Pradana ini berada di Paris untuk liburan keluarga, bukan lawatan dinas sebagai wakil rakyat.
Di Paris, berdasarkan surat beredar, Rachel dan rombongan menginap di Hotel Bradford Elysees - Astotel.
Baca Juga: SAKIP Award 2024, Pemkab Nganjuk Raih Predikat Sangat Baik
Saat dikonfirmasi, nomor telepon Rachel yang tercantum pada surat tersambung tapi tak diterima.
Sebelumnya, juga beredar sebuah foto berisi surat berkop Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) ke Kementerian Luar Negeri yang berisikan permintaan agar Konsulat Jenderal RI di Sydney, Australia menyediakan fasilitas transportasi dan akomodasi kepada koleganya yang bernama Wahyu Dewanto.
Wahyu Dewanto juga dikenal sebagai salah seorang anggota DPRD DKI Jakarta.
Baca Juga: Pemkab Tuban Raih SAKIP Predikat A
Penyediaan fasilitas transportasi dan akomodasi dilakukan selama Wahyu berkunjung ke Sydney dari Kamis-Sabtu (24/3-2/4/2016).
Dalam surat tersebut, Kemenpan-RB menyebut bahwa Wahyu merupakan kolega dari Menpan-RB Yuddy Chrisnandi.
Wahyu memang diketahui berasal dari partai yang sama dengan Yuddy, yakni Hanura. Belum diketahui pasti apakah kunjungan Wahyu ke Australia dalam rangka dinas ataupun hanya liburan.
Baca Juga: Siswa MTsN Kota Pasuruan Juara 1 MYRES Nasional, Mas Adi: Anak Muda yang Harumkan Daerah
Namun yang pasti, dalam surat itu disebutkan bahwa Wahyu berkunjung ke Australia dengan menyertakan lima orang keluarganya.
"Sehubungan dengan hal tersebut di atas, Bapak Menteri PANRB mohon bantuan kiranya Konsulat Jendral RI di Sydney dapat menyediakan fasilitas berupa akomodasi dan transportasi selama Sdr. Wahyu Dewanto dan keluarganya berada di Sydney," bunyi surat tersebut.
Surat tersebut ditandatangani Sekretaris Kemenpan-RB Dwi Wahyu Atmaji dan ditembuskan kepada Menpan-RB, Dubes RI untuk Australia di Canberra, dan Konjen RI di Sydney.
Baca Juga: Berhasil Capai UHC, Pemkab Ngawi Tunjukkan Komitmennya Melalui Mal Pelayanan Publik
Ketua DPP Partai Hanura Dadang Rusdiana mengakui Kemenpan-RB di bawah kepemimpinan Yuddy Chrisnandi telah melakukan keteledoran yang bisa mengarah ke kolusi dan nepotisme.
Namun, Dadang mengaku menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Joko Widodo untuk melakukan penilaian dan evaluasi.
"Setelah Yuddy jadi Menteri, maka partai menyerahkan sepenuhnya penilaian kinerja kepada Presiden," kata Dadang, Jumat (1/4/2016).
Baca Juga: Berikut Pesan Pj Gubernur Jatim saat Musrenbang RPJPD 2025-2045 dan RKPD 2025
Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) Yuddy Chrisnandi geram atas beredarnya surat mencatut namanya. Dia membantah beri instruksi memberi fasilitas kepada Wahyu.
"Menpan tidak pernah tahu adanya Surat tersebut. Dan tidak pernah memerintahkan pemberian bantuan fasilitas," tegas Yuddy.
Yuddy mengakui mengenal Wahyu Dewanto. Meski begitu, dia tidak pernah memberikan fasilitas apapun kepada koleganya di Partai Hanura itu.
Baca Juga: Aura Kekuasaan Jokowi Meredup, Ini Dua Indikatornya
"Memang saya kenal. Tapi, saya tidak pernah memberikan fasilitas apapun. Jangankan memberikan fasilitas ke orang lain, pada keluarga saya sendiri saja tidak pernah," tegas dia.(trb/mer/det/tic/lan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News