Tafsir Al-Nahl 69: LGBT di Komunitas Lebah

Tafsir Al-Nahl 69: LGBT di Komunitas Lebah Aksi menolak LGBT di Indonesia

Oleh: Dr. KHA Musta'in Syafi'ie MAg. . .   

BANGSAONLINE.com – “Tsumma kulii min kulli altstsamaraati fauslukii subula rabbiki dzululan yakhruju min buthuunihaa syaraabun mukhtalifun alwaanuhu fiihi syifaaun lilnnaasi inna fii dzaalika laaayatan liqawmin yatafakkaruuna”.

Baca Juga: Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Life Begins at Fourty

Setelah menuturkan sifat dan perilaku lebah berikut beberapa manfaatnya, Tuhan menutup presentasi-Nya dengan mengajak umat manusia berpikir serius perihal lebah tersebut, kemudian mampu mengambil pelajaran berharga. Kehidupan lebah yang berasaskan persatuan dan kesatuan diatur sedemikian rupa, lengkap dengan job deskripsi dan sanksi. Bisa dibilang mereka adalah makhluq yang pintar dan patuh, "dzulula", meski ada pula yang melanggar.

Dalam transformasi ilmu, Tuhan menggunanakan kata "wahyu" (auha), sebagai isyarat bahwa lebah adalah hewan cerdas, sebagaimana Tuhan pakai bahasa itu kepada para nabi dan utusan-Nya. Bila tafsir memaknai pewahyuan itu sebagai fitrah, insting atau gharizah, maka kawanan lebah adalah makhluq yang konsis dengan fitrahnya sendiri, tidak menodai dan tidak menyimpang.

Di sini, lantas kita berpikir melihat diri, mana sesungguhnya di antara kita yang konsis dengan fitrahnya, sehingga tetap bersih tak ternoda.

Baca Juga: Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Teori Shalahiyah dan Ashlahiyah pada Putusan MK Terkait Batas Usia

Sama, kita juga dicipta berdasar fitrah. Jika fitrah itu dibiarkan tumbuh secara alamiah dan bergerak tanpa pengaruh apapun, dalam bentuk apapun, maka fitrah itu akan menemukan hakekat kebenaran dalam berbagai hal, utamanya kebenaran teologis. Fitrah itu akan menemukan Tuhan-nya sendiri yang telah menciptakannya, yakni Allah SWT. Semua ciptaan pasti berperilaku benar sesuai alur sunnahnya, bahkan dalam "sunnah biologis".

Tak ada ciptaan normal berperilaku menyimpang. Kucing saja tidak ada yang ngesek dengan sejenis. Begitu halnya di kalangan lebah, perilaku seksual diatur sedemikian disiplin dalam kendali sang Ratu.

Lalu, bagaimana dengan Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender yang kini sedang ditawarkan di negeri ini?

Baca Juga: Profil HARIAN BANGSA, Koran Lokal Jawa Timur, Kiai Jadi Pelanggan Setia Sejak Terbit Perdana

Pihak pro dan kontra saling adu argumen. dialog di Kompas TV mengesankan pro LGBT sedangkan acara ILC tvOne menghabisi LGBT dengan argumen yang sangat meyakinkan. Terbacalah siapa mereka dan umat islam wajib mewaspadai Kompas, baik media cetak maupun elektronik. Pada media sosial, ternyata tidak hanya Line, Facebook dan aplikasi pesan Whatsapp juga memiliki emoticon pro-LGBT.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO