LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Munculnya varian motif batik yang memakai simbol bandeng dan lele di Lamongan membuat Pemkab Lamongan berniat untuk mematenkan motif bandeng lele tersebut. Hal itu disampaikan Bupati Lamongan Fadeli saat membuka Seminar Batik Lamongan Menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi Asea) di Pendopo Lokatantra, Rabu (6/4).
Menurut Fadeli, motif khas bandeng lele sudah dilombakan sejak tahun 2012, dan terus memunculkan berbagai kreativitas yang unik. Dia berharap motif bandeng lele itu bisa menjadi identitas bagi kekhasan budaya di Lamongan.
Baca Juga: Eksotisme Telasen Topak atau Lebaran Ketupat, Hari Raya-nya Puasa Sunnah Syawal
“Saya berharap motif bandeng lele ini agar dipatenkan. Sehingga benar-benar menjadi identitas dari budaya Lamongan,“ katanya.
Selain seminar, di tempat yang sama juga diserahkan hadiah dan trofi pada para pemenang lomba desain motif batik Lamongan yang dilaksanakan sehari sebelumnya. Sedangkan juri lomba didatangkan dari Komunitas Batik Jawa Timur Lintu Tulis Tyantoro dan Dosen Seni Rupa Unesa Fera Ratyaningrum.
“Lomba seperti ini dapat memberikan motivasi kepada para pembatik di Lamongan. Hal tersebut terbukti dari meningkatnya jumlah pembatik di Lamongan. Sampai saat ini sudah mencapai 467 pengrajin batik, dan sebagian besar berada di Desa Sendang Dhuwur dan Sendang Agung di Paciran,“ Jelas Fadeli.
Baca Juga: Tradisi Lebaran yang Hanya Ada di Indonesia
Sementara salah satu narasumber, Mahdi Ja’far dari Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta mengenalkan metode baru pembuatan batik dengan teknik batik screen. Teknik ini mirip dengan cetak sablon, namun menggunakan lilin cair dingin sebagai pasta print.
Menurut dia, proses pembatikan dengan teknik ini lebih cepat, 4-5 menit untuk satu produk dan minim penggunaan tenaga kerja dan relatif murah. Namun pembatik harus menginvestasikan pembelian peralatan yang relatif mahal, dan butuh waktu dua jam untuk kering jika tanpa menggunakan mesin pengering.
Menurut Kepala Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan (Diskopindag) Lamongan Gunadi, tahun ini ada 199 peserta lomba desan motif batik dari kategori umum. Jumlah peserta ini naik dari peserta tahun lalu sebanyak 139 orang.
Baca Juga: Cara Menghitung Weton Jodoh yang Benar
Sementara untuk pemenanga di kategori umum, yakni juara I Tutik Handayani dengan karya Blarak Anyaman Bandeng Lele, Juara II Lailatul Fitriyah dengan karya Pusaka Singo Mengkok Bandeng Lele, dan Juara III Lathifah Lutfiana dengan Karya Bandeng Lele dan Melati Bersinar.
Sedangkaan tingkat SLTA, Juara I oleh Yeni Dwi Jayanti dari SMA Muhammadiyah 1 Babat dengan karya Pusoko Luk Limo, Juara II oleh Hanana Salsabila dari SMA Negeri 1 Paciran dengan karya Lamongan Exotic dan Juara III oleh Naufal Syabana dari SMA Negeri 2 Lamongan dengan karya Mlasa Balepok.
Selanjutnya untuk tingkat SLTP, Juara I oleh Mahfudhoh dari SMP Negeri 1 Lamongan dengan karya Kerlingan Bandeng Lele, Juara II oleh Putri Rahma Hidayati dari SMP Negeri 3 Lamongan dengan karya Lamongan Meriah dan Juara III oleh Agnes Zora dari SMP Negeri 2 Babat dengan karya Agnesia Bandeng Lele Kangkang. (qom/rev)
Baca Juga: Berkenalan dengan Tari Jaranan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News