SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Lembaga Amil Zakat Infaq Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) diminta meniru waralaba (franchise). Dengan demikian akan memudahkan seseorang untuk membayarkan zakatnya. Usulan ini disampaikan Wakil Gubernur Jatim H Saifullah Yusuf (Gus Ipul) kala membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Indonesia Lazismu se-Indonesia, di Hotel The Sun, Sidoarjo, Kamis (7/4).
Gus Ipul menyarankan, setiap gedung milik Muhammadiyah memiliki ruangan untuk Lazismu. Hal ini bertujuan untuk mempermudah masyarakat jika berzakat.
Baca Juga: Di Pertemuan Strategis dengan Muhammadiyah, Menteri ATR/BPN Bahas Legalisasi Aset dan Pemanfaatannya
“Biar mudah dijangkau, kalau bisa setiap gedung milik Muhammadiyah ada Lazismu. Misalnya di kantor-kantor PWM, PDM, dan sekolah-sekolah. Lazismu diberi ruangan khusus. Catnya juga harus khusus. Seperti franchise (waralaba). Tidak hanya ruangannya, tenaganya juga harus khusus pula. Dengan begitu, maka Lazismu akan mudah diakses dan terpercaya,” usulnya.
Ia mengemukakan, dengan adanya kemudahan tersebut maka orang yang akan berzakat akan lebih gampang untuk menuju lokasi zakat.
"Kalau bisa Lazismu ini juga membuat 'brand mark' atau simbol tertentu untuk memudahkan seseorang berzakat di manapun berada. Karena selama ini, yang dikenal dari Muhammadiyah adalah sekolah, universitas dan juga rumah sakit. Sementara amil zakat masih belum," katanya.
Baca Juga: Ketua PWM Jatim Apresiasi Pelaksanaan Pilkada 2024
Ia mengatakan, ke depan Lazismu ini bisa dikembangkan seperti waralaba sehingga mudah ditemukan dan dicari alamatnya oleh orang yang akan menyalurkan zakatnya.
"Selain itu, orang yang biasanya berzakat di tempat lain bisa berzakat di Lazismu karena sudah dikenal orang luas dan lebih terpercaya," katanya.
Terlebih lagi, kata Gus Ipul, saat ini sudah memasuki pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sehingga persaingan dengan negara lain akan semakin kuat.
Baca Juga: Khofifah: Muhammadiyah Pilar Kemajuan Bangsa dan Umat
"Pihak swasta, BUMN dan juga pemerintah saat ini bersaing ketat dalam pelaksanaan MEA ini. Dan Muhammadiyah juga bisa bersaing dengan segala bentuk kegiatan yang ada," katanya.
Dalam kesempatan sama, Ketua PP Muhammadiyah yang membidangi zakat, Hajriyanto Y Thohari mengatakan, Lazismu merupakan lembaga yang bertugas mengumpulkan zakat untuk dakwah.
“Jadi dakwah tak hanya tabligh, tapi juga mengangkat harkat dan martabat manusia,” cetus mantan Wakil Ketua MPR ini. Katanya, menurut berbagai penelitian, potensi zakat di Indonesia sebenarnya mencapai Rp 200 triliun rupiah. Tapi baru Rp 25 triliun yang terealisasi di berbagai amal zakat.
Baca Juga: Menangkan Pasangan SAE, Ratusan Kader dan Pengurus DPD PAN Sidoarjo Rapatkan Barisan
Dia berharap Lazismu bisa menjadi motor bagi Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Pimpinan Wilayah, Pimpinan Daerah, Pimpinan Cabang, atau Pimpinan Ranting. “Muhammadiyah kalau mau mandiri, harus ada Lazismu,” jelasnya. Lima tahun ke depan, PP Muhammadiyah berharap agar Lazismu menjadi badan amil zakat yang terbaik di Indonesia.
Sementara itu, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir yang hadir dalam kesempatan tersebut mengatakan, menjadi proyeksi ke depan dan tantangan Muhammadiyah melalui Lazismu untuk menjadikan Indonesia yang lebih maju. (sta/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News