KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Kediri mengakui beberapa masjid dan musala di Kota Kediri belum masuk kategori layak anak. Mengingat saat anak-anak berada di masjid atau mushola, mereka sering merasa takut dan akhirnya trauma lantaran masih adanya perlakuan kasar dari jamaah dewasa, baik secara lisan atau fisik.
Sesuai pantauan dan laporan dari masyarakat, anak-anak ketika berbuat gaduh ditegur dengan kasar bahkan sampai ada kekerasan fisik seperti menjewer. Padahal, masjid dan musala seharusnya juga bisa menjadi tempat yang nyaman bagi anak anak guna belajar ilmu dan beribadah.
Baca Juga: Pemkab Kediri Revitalisasi Masjid An-Nur Pare
Menanggapi hal itu, ketua DMI kota Kediri Abu Bakar Abdul Jalil, mengatakan pihaknya sudah studi banding ke Masjid Jogokaryan Yogyakarta. Salah satu materinya terkait menciptakan masjid ramah anak. Untuk itu program masjid kota layak anak Kota Kediri akan diupayakan.
“Kami akan upayakan masjid dan musala nantinya akan ramah terhadap anak-anak,” ujarnya.
Abu bakar Abdul Jalil yang juga ketua PCNU Kota Kediri ini juga meminta peran pemerintah dan masyarakat untuk saling bersinergi guna mewujudkan kenyamanan bagi anak dimanapun tempanya. Termasuk di masjid dan mushola.
Baca Juga: Peduli Warga Kurang Mampu, Takmir dan Remaja Masjid Al Mubarok Kediri Bagikan Paket Sembako
“Kami juga akan mengajak seluruh elemen masyarakat agar juga ramah terhadap anak-anak saat berada di masjid. Meski terjadi kegaduhan, namanya juga anak-anak hanya perlu dilakukan pembimbingan jangan sampai dibentak,” ujarnya. (rif/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News