Stok Ikan Minim, Nelayan Pilih Jual Keluar Daerah

Stok Ikan Minim, Nelayan Pilih Jual Keluar Daerah Sejumlah nelayan di Pacitan, saat membongkar hasil tangkapan ikannya.

PACITAN, BANGSAONLINE.com - Kedatangan nelayan andon di perairan Pacitan, mungkin menjadi salah satu indikator kurang maksimalnya ketersediaan ikan di kabupaten berjuluk Kota 1001 Goa tersebut. ‎Hal itu terbukti, masih jomplangnya tingkat konsumsi rata-rata masyarakat dengan ketersediaan.

Kepala Kantor Ketahanan Pangan, Kabupaten Pacitan Mulyadi, membenarkan, selama ini produksi ikan di Pacitan belum bisa mengcaver rata-rata konsumsi masyarakat. Kondisi tersebut memang sangat ironis. Sebagai kabupaten yang berada di pesisir pantai, akan tetapi kebutuhan masyarakat akan ikan belum sepenuhnya terpenuhi.

Baca Juga: Nelayan di Pacitan Belum Tersentuh Rapid Test Covid-19

"Ketersediaan dengan konsumsi memang belum berimbang. Angka konsumsi masyarakat, masih jauh lebih tinggi dari ketersediaan," katanya, saat dikonfirmasi melalui ponselnya, Senin (25/4).

Mantan Kabag SDA itu mengungkapkan, hukum pasar diakuinya lebih memegang kendali pada kasus tersebut. Artinya, banyak sekali hasil tangkapan nelayan, baik lokal maupun nelayan andon, yang diekspor ke luar daerah dari pada harus dijual didaerah sendiri.

Selain itu, daya beli masyarakat, juga turut menyumbang, terjadinya kesejangan antara ketersediaan ikan dan rata-rata konsumsi. ‎Dia mencontohkan, untuk ikan tuna kualitas ekspor, rata-rata dijual seharga Rp 80.000 lebih setiap kilo gramnya (kg). Sementara daya beli masyarakat, hanya stagnasi di angka Rp 20.000/kg'nya.

Baca Juga: Terjaring Razia Petugas di Pos Perbatasan, Belasan Nelayan Andon Asal Sukabumi Dipulangkan

"Tentu saja, nelayan lebih memilih menjual ikan hasil tangkapannya ke luar daerah. Apalagi ikan-ikan kualitas super," tutur pejabat asal Padang ini pada wartawan. (pct1/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO