BOJONEGORO (bangsaonline) - Menanggapi kelangkaan pupuk bersubsidi di Bojonegoro, Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bojonegoro meminta agar Dinas Pertanian (Disperta) segera mengajukan tambahan kuota pupuk bersubsidi.
Sebab, dari pengajuan untuk Urea sebanyak 70.000 ton hanya disetujui 40.000 ton. Sehingga, banyak terjadi kelangkaan di tingkat petani. Selain itu, untuk pupuk SP, ZA, Ponska maupun organik diharapakan bisa terpenuhi sesuai Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).
Baca Juga: Deklarasi Relasi Jamur, Ketua Dekopinwil: Jangan Sampai Jatim Dipimpin Selain Khofifah
Sementara itu, dari pihak Dinas Pertanian mengatakan bahwa pihaknya telah mengajukan tambahan pupuk sebanyak dua kali. Tak hanya dari Pemkab, DPRD juga akan ke pemerintah pusat untuk menanyakan dan menegaskan hal tersebut.
"Kita juga akan menekan agar pada APBN Perubahan ada tambahan kuota pupuk bersubsidi. Sehingga, kelangkaan pupuk di Bojonegoro bisa teratasi," kata anggota Komisi B, Lasuri, Sabtu (17/5/2014).
Sementara itu, dari pihak distributor mengatakan tidak ada permasalahan di lapangan. Hanya saja mereka mengakui perlunya tambahan kuota pupuk bersubsidi. "Tidak ada masalah, tapi memang perlu ada tambahan," kata salah satu distributor, Erwin.
Baca Juga: Peletakan Batu Pertama Masjid Darussalam Trucuk Bojonegoro, Khofifah Bahas soal Perdamaian Gaza
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News