BENGKULU, BANGSAONLINE.com - Presiden Joko Widodo ikut angkat bicara terkait tragedi yang menimpa Yuyun, seorang siswi SMP di Bengkulu yang tewas dengan tragis setelah diseret 14 pemuda ke dalam hutan dan diperkosa bergilir dalam kondisi tangan terikat.
Jokowi meminta pelaku kasus pemerkosaan dan pembunuhan Yuyun dihukum berat. Dia menilai Yuyun adalah generasi penerus yang harus dilindungi.
BACA JUGA:
- Terseret Dugaan Kasus Penyekapan dan Pemerkosaan Pada Buzzernya, Ketua PSI Jakbar Mengundurkan Diri
- Kasus Pencabulan Belasan Santri di Trenggalek, Polisi Segera Lakukan Gelar Perkara
- Bejat! Ustaz Berusia 48 Tahun Tega Cabuli Siswi SD di Pamekasan
- Perkosa Bergilir Teman Wanita saat Mabuk, 4 Remaja di Tangerang Dijadikan Tersangka
"Kita semua berduka atas kepergian Yuyun yang tragis. Tangkap dan hukum pelaku seberat-beratnya. Perempuan dan anak-anak harus dilindungi dari kekerasan," tegas Presiden melalui akun Twitter @jokowi.
Merespon perintah Presiden, Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa, mengatakan selain dipenjara, 14 pelaku pemerkosa dan pembunuh Yuyun juga akan diberi hukuman tambahan berupa kebiri.
Menurutnya, hukuman kebiri akan dilakukan dengan cara memberikan zat kimia untuk mengistirahatkan libido para pelaku dalam jangka waktu tertentu.
"Zat kimia itu untuk mengistirahatkan dulu libido tersangka. Ya bisa 10 tahun, 12 tahun, hingga 15 tahun," ungkap Khofifah, saat ditemui di Bandara Fatmawati Soekarno, Bengkulu, Jumat (6/5).
Dia menambahkan, hukuman itu merupakan salah satu bentuk untuk memberikan efek jera kepada pelaku pemerkosa Yuyun.
Selain itu, efek jera kepada pelaku pemerkosa juga akan diberikan dengan cara memajang foto mereka di ruang-ruang publik atau tempat umum.
"Foto tersangka pemerkosaan yang dipajang itu terhitung sejak Februari 2015 sampai sekarang," tegas Khofifah.
Khofifah menerangkan, pemberlakukan hukuman tambahan itu, saat ini masih digodok secara bersama. Namun, dia menegaskan, hukuman tambahan itu akan diterapkan kepada para pelaku pemerkosaan.
Seperti diketahui, Mensos kemarin mendatangi Mapolres Rejang Lebong, Bengkulu. Mensos menemui 12 orang pelaku pemerkosa dan pembunuh Yuyun.
Khofifah ditemani Gubernur Bengkulu, Ridwan Muktii langsung masuk ke Mapolres Rejang Lebong. “Tujuan ke Polres, kita ingin ketemu dengan anak-anak itu,” ujar Khofifah.
Dari informasi yang dihimpun, Khofifah mengajak bicara para pelaku yang mendekam di sel. Namun pelaku yang beberapa masih berusia remaja, hanya terdiam dan menunduk.