Jembatan di Dusun Jolotundo Setahun Dibiarkan Rusak, Warga Tagih Janji Perbaikan

Jembatan di Dusun Jolotundo Setahun Dibiarkan Rusak, Warga Tagih Janji Perbaikan Jembatan di Jolotundo yang rusak sehingga mobil harus berjalan bergantian. foto: yudi eko purnomo/ BANGSAONLINE

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Kerusakan jembatan penghubung jalan raya Kupang-Kemlagi tepatnya di Dusun Jolotundo, Desa Gedangan, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto makin parah. Jembatan yang mengalami keretakan di bagian pondasi dan lubang di sisi jalan mengancam pengguna jalan alternatif Lamongan ke Surabaya.

Kondisi ini diperparah lebar jembatan peninggalan Belanda itu yang hanya seluas tiga meter. Sementara lebar jalan cor yakni sekitar delapan meter.

Baca Juga: Pemkab Mojokerto Kebut Pembangunan Jembatan

Akibatnya, pengguna jalan terutama kendaraan roda empat harus berjalan bergantian karena sempitnya badan jalan. Untuk mengantisipasi nggulingnya kendaraan, warga memasang pagar bambu. Meski ada lubang mengangga di badan jembatan.

Sejumlah warga setempat mengungkapkan, kerusakan jembatan ini kerap meminta tumbal pengguna jalan terutama pengendara motor.

"Di sini sering terjadi kecelakaan, sehingga harus kami jaga 24 jam. Biarlah kami disangka sebagai pengemis padahal untuk mengamankan agar kecelakaan tidak terulang," seru Poniman seorang warga setempat, Rabu (11/5).

Baca Juga: Permudah Mobilitas Warga, Pemkab Mojokerto Selesaikan Pembangunan Sejumlah Jembatan

Poniman mengaku jembatan ini sangat rawan pada malam hari karena minimnya penerangan jalan. "Sangat rawan. Sering pengguna motor ndelosor karena tidak mengetahui jalannya yang lebar mendadak menyempit dan rusak. Sudah dua warga Cerme Gresik meninggal menghantam pagar sekolahan ini setelah terperosok di jembatan ini," ungkapnya.

Suto warga yang lain membenarkan kejadian ini. Pihaknya, berharap pemda setempat segera membenahi jembatan yang rusak sejak setahun terakhir. "Mbok ya dibenahi kok dibiarkan saja. Apa mau warga terus-terusan menjadi korban seperti itu," tandasnya.

Tidak hanya itu, aksi warga atas kerusakan jembatan dituangkan dalam sejumlah poster bertuliskan kalimat sindiran. Seperti, "Aku kapan dibangun Pak, kok disemayani terus, mosok menunggu korban berikutnya,".

Baca Juga: Sering Terjadi Kecelakaan, Jembatan Sumengko Mojokerto akan Segera Diperbaiki

Dikonfirmasi terkait kerusakan jembatan ini, Kabag Humas Pemkab Mojokerto Alfiyah Ernawati tidak berada di tempat. Seorang stafnya mengatakan Erna tengah mengikuti acara buka giling di PG Gempolkrep. (yep/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO