"Cukup gak cukup, ya harus kita sesuaikan dengan pelaksanaannya yang ada di lapangan. Kalo boleh berbicara jujur, tentunya membangun karakter atau moral dan mental anak bangsa, agar tidak memiliki mental mengemis atau meminta-minta pastinya membutuhkan anggaran lebih besar lagi," pintanya.
"Namun kembali lagi, semuanya itu tergantung dari kondisi APBD kita saat ini, mampu atau tidak," bebernya.
Berdasarkan data yang ada di Dinsos Kota Malang, masih kata Sri, ada sekitar 300 Gepeng dan 288 Anjal, yang saat ini menjadi penanganan Dinsos Kota Malang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 40 orang sudah menjadi binaan Dinsos dan sudah diberikan keterampilan seperti membuat kerupuk, olahan telur asin, tahu dan olahan lainnya.
"Hasil karyanya kita pasarkan, dan mereka para pembuatnya kita berikan input tiap bulannya sehingga mereka memiliki asa dan semangat lebih maju lagi dalam menata hidupnya," tandasnya.
Perempuan berjilbab ini berharap, dengan adanya sosialisasi gerakan ini, nantinya masyarakat paham sehingga ke depan tidak lagi memberi sesuatu terhadap Anjal dan Gepeng. (iwa/thu/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News