Ada Resto Tersembunyi di Lereng Gunung Wilis Kediri, Ternyata Milik Orang Jerman

Ada Resto Tersembunyi di Lereng Gunung Wilis Kediri, Ternyata Milik Orang Jerman Bangunan antik Hanuman Eco Lounge di lereng Gunung Wilis. Foto: MUJI HARJITA/ BANGSAONLINE

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Tidak ada yang menyangka, di tempat tersembunyi di , Kecamatan Semen, Kabupaten , ternyata ada resto yang dikelola oleh orang Jerman.

Resto tersebut bernama , milik Matthias (47), warga Negara Jerman. Pria asal Munchen itu menikah dengan orang dan mulai membuka restonya tahun 2017 lalu. Matthias sendiri masih WN Jerman, tapi sudah punya izin tinggal di Indonesia.

Baca Juga: Usai Mediasi Antara Warga Satak Kediri dan LMDH Budi Daya, Hak Garap Lahan Perhutani Dibagi Rata

Meski berada di tempat tersembunyi di lereng , yang dikelola bersama istrinya yang asli itu, semua menunya bercitarasa Eropa.

Seperti steak sirloin, steak tenderloin, black angus, beef rouladen, pork ribs, dan lain-lain. Untuk minumannya ada lemon tea, kamikaze, dan yang lain.

"Saya mulai membangun ini sejak tahun 2017 lalu. Awalnya, saya membangun dulu rumah kecil, lalu secara bertahap bisa membangun bangunan dari bambu petung seperti sekarang ini," ucapnya, Sabtu (11/5/2024).

Baca Juga: Blusukan ke Kelurahan Balowerti, Bunda Fey Sebut Programnya Dongkrak Potensi Kuliner Lokal

Untuk menuju , pengunjung harus melalui jalan berliku menyusuri lembah dan ngarai. Perjalanan dimulai dari Terminal Bus Tamanan, menuju arah barat lewat gereja tua di Desa Puhsarang, Kecamatan Semen.

Dari gereja tua katolik Puhsarang, terus jalan naik menuju . Setelah melalui jalan berliku dan sempit, mendekati , pengunjung disuguhi jalan makadam yang mengasyikkan.

Tiba di , pengunjung langsung disuguhi bangunan antik dengan arsitektur bangunan dari bambu petung.

Baca Juga: Pimpinan Gereja Ortodok Rusia, Apresiasi Pembangunan Pesantren Jatidiri Bangsa di Kediri

Budi, salah satu pengunjung, mengaku terkesan dengan lokasi . Meski tersembunyi di balik bukit kecil, namun pengunjung tidak pernah sepi, terutama pada akhir pekan.

"Saya datang bersama dua kawan, ingin menikmati suasana pegunungan sambil menikmati teh manis. Untuk ukuran kantong , harga menu yang disajikan tergolong agak mahal. Tapi itu semua tidak ada apa-apanya, jika dibandingkan dengan suasana pegunungan yang syahdu," ucapnya. (uji/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'BI Kediri Gelar Bazar Pangan Murah Ramadhan 2024':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO