MAJALENGKA, BANGSAONLIE.com - KH Abdul Chalim, salah seorang kiai pendiri organisasi keagamaan terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU), yang juga pejuang kemerdekaan RI diusulkan menjadi nama Bandara Internasional Jawa Barat di Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Usulan itu disampaikan berbagai elemen masyarakat, mulai dari 14 kepala desa se-Kecamatan Kertajati, hingga Ketua PWNU Jawa Barat, dan berbagai elemen masyarakat lainnya.
Baca Juga: Gus Dur Ucapkan Selamat Natal, Rocky Gerung Jawab: Saya Gak Serius Beragama
Kiai Abdul Chalim adalah ulama besar asal Majelengka yang pada tahun lalu (2023) ditetapkan sebagai pahlawan nasional. Jasadnya terbaring di pemakaman keluarga di Leuwimunding, Majalengka, Jawa Barat.
Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA. Foto: bangsaonline
Baca Juga: Universitas KH Abdul Chalim Mojokerto Undang Said Aqil di Seminar Nasional Tasawuf
Kiai Abdul Chalim adalah ayahanda Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, Pendiri dan Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur.
“Ini suatu kebanggaan bagi warga Jawa Barat, khususnya warga Majalengka dan warga NU,” kata Ketua PWNU Jawa Barat, KH Juhadi Muhammad, dilansir HARIAN BANGSA, Ahad (21/4/2024).
Baca Juga: KH Said Aqil Siradj Hadiri Acara Syukuran Sederhana Kemenangan Gus Barra-Rizal di Pilbup Mojokerto
KH Juhadi Muhammad. Foto: ist
PWNU Jawa Barat, tegas Kiai Juhadi Muhammad, termasuk salah satu organisasi yang mengusulkan secara tertulis.
“NU kan organisasi terbesar di Indonesia. Apalagi Kiai Abdul Chalim adalah ulama pendiri NU asal Majalengka. Jadi wajar sekali kalau PWNU Jawa Barat mengusulkan dan ini menjadi kebanggaan,” kata Kiai Juhadi Muhammad lagi.
Baca Juga: Tingkatkan Mutu Pendidikan, Ponpes Amanatul Ummah Ubah Sistem Pembelajaran
Bahkan Kiai Juhadi Muhammad mengaku ikut audiensi dengan Pj Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin.
“Saya ikut audiensi dengan gubernur,” katanya.
Baca Juga: Puisi Prof Dr 'Abd Al Haris: Pimpin dengan Singkat, Gus Dur Presiden Penuh Berkat
Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati Majalengka Jawa Barat. Foto: Instagram @infobijb
Menurut dia, Kiai Abdul Chalim memenuhi syarat semua persyaratan, dari segi apapun.
“Ya, mau apa lagi. Apalagi lokasi bandara itu di Kertajati Majalengka,” kata Kiai Juhadi Muhammad.
Baca Juga: Hadiri Haul Ke-15 di Ciganjur, Khofifah Kenang Sosok Gus Dur Sebagai Pejuang Kemanusiaan
Dikonfimasi HARIAN BANGSA secara terpisah, Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, putra Kiai Abdul Chalim, mengucapkan terima kasih kepada semua elemen masyarakat yang telah mengusulkan abahnya sebagai nama bandara internasional itu.
Ia juga mengucapkan rasa syukur karena ada ulama NU atau pendiri NU yang jadi nama bandara internasional.
“Ya agar ada pendiri NU yang jadi nama bandara,” kata Kiai Asep kepada HARIAN BANGSA.
Baca Juga: Imam Suyono Terpilih Jadi Ketua KONI Kabupaten Mojokerto Periode 2024-2029
Dalam buku berjudul Kiai Miliarder Tapi Dermawan yang ditulis M. Mas'ud Adnan, Kiai Asep populer sebagai kiai kaya gemar bersedekah. Kiai Asep juga Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu).
Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga sudah memproses pengusulan Kiai Abdul Chalim sebagai calon nama bandara di Kertajati Majalengka itu. Informasi yang diterima HARIAN BANGSA, untuk kajian akademiknya, Pemprov Jabar menunjuk Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung.
Kiai Abdul Chalim dikenal sebagai ulama besar dari Majalengka, meski tempat kiprah perjuangannya sempat lama di Surabaya Jawa Timur. Terutama saat terlibat dalam proses pendirian NU dan perjuangan kemerdekaan RI mengusir penjajah.
Baca Juga: Tak Ada Data, Keluarga Kiai Besari Minta Gus Miftah Tak Ngaku-Ngaku Keturunan Kiai Besari
Kiai Abdul Chalim juga dimakamkan di Leuwimunding Majalengka. KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), cucu pendiri NU Hadratussyaikh KHM Hasyim Asy’ari, pernah ziarah ke makam Kiai Abdul Chalim di Leuwimunding.
Sejak remaja, Presiden RI ke-4 itu memang suka ziarah ke makam para waliyullah dan ulama besar, termasuk makam ulama yang belum banyak diketahui masyarakat umum.
Kini makam Kiai Abdul Chalim banyak diziarahi masyarakat, terutama sejak ditetapkan sebagai pahlawan nasional. Bahkan kawasan Leuwimunding bakal dijadikan area destinasi wisara reilgi oleh pemerintan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News