KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Ada fenomena menarik saat libur panjang pada 5 - 8 Mei 2016 lalu. Yakni, terjadi lonjakan transaksi keuangan, teruatama dalam penarikan uang tunai melalui ATM di wilayah kerja Kantor Bank Indonesia Kediri. Total penarikan pada lebih dari 400 ATM mencapai Rp 452 miliar. Padahal biasanya penarikan uang melalui ATM setiap akhir pekan hanya berkisar Rp 100 miliar.
“Fenomena ini menunjukkan banyaknya kunjungan dari luar ke wilayah Bank Indonesia Kediri,” ungkap Kepala Kantor BI Perwakilan Kediri Djoko Raharto, Rabu (18/5).
Baca Juga: Menko Marves Resmikan Bandara Dhoho, Pemkab Kediri Dorong Percepatan Sarpras Pendukung
Kunjungan itu, kata Djoko juga termasuk ke sejumlah daerah tujuan wisata. Sehingga pihak perbankan harus memenuhi stok pasokan uang di ATM. “Melonjaknya penarikan uang itu sekaligus sebagai indikator terjadinya pertumbuhan ekonomi. Sehingga permintaan uang terus meningkat,” tambahnya.
Djoko juga menambahkan, salah satu faktor yang menyebabkan tinggi kunjungan tersebut terkait dengan penurunan harga BBM. Karena harga BBM turun orang banyak yang bepergian ke luar kota. “Banyak masyarakat yang momentum liburan digunakan untuk bepergian. Salah satunya Kediri yang menjadi tujuan mereka,”ujarnya.
Djoko berharap fenomena ini mendapat perhatian dari perbankan. Karena jika terjadi liburan perbankan harus siap mengisi stok uang di ATM.
Baca Juga: Lewat FinFest 2024, OJK dan Pemkot Kediri Terus Tingkatkan Literasi Keuangan Masyarakat
Sementara terkait pengiriman uang dari TKI yang bekerja di Timur Tengah telah mengalami penurunan. Hal ini terjadi seiring dengan mulai melambatnya ekonomi dari negara-negara yang mengandalkan pemasukan dari minyak. Salah satunya TKI yang bekerja di Arab Saudi.
Sementara dari hasil penelitian pihak BI juga terjadi penurunan penukaran mata uang asing di sejumlah daerah kantong TKI. Para TKI saat ini lebih suka transfer uang via bank daripada membawa mata uang asing. (rif)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News