TUBAN, BANGSAONLINE.com - Komando Distrik Militer (Kodim) 0811 mengundang Badan Urusan Logistik (Blulog) Sub Divre Bojongero dan Dinas Pertanian setempat untuk melakukan evaluasi penyerapan gabah. Pelaksanaan evaluasi sekaligus rapat koordinasi tersebut digelar di aula pertemuan Kodim setempat, Selasa (24/5).
Rapat koordinasi dan evaluasi penyerapan gabah ini diikuti seluruh Kepala UPTD Pertanian dan seluruh perwakilan Komando Rayon Militer (koramil) se-Kabupaten Tuban.
Baca Juga: Pemkab Tuban Apresiasi Program CSR Inovatif Si Pandu dan Desi yang Diusung PLN Nusantara Power
Hadir dalam rapat ini Kepala Bulog Subdrive Bojonegoro, Efdal M.S, Dinas Pertanian yang diwakili Kabid Pertanian, Suparno serta Dosen Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Malang.
Kasdim 0811 Tuban, Mayor Inf Suko Edi Winarto kepada BANGSAONLINE.com, mengatakan bahwa rapat ini dilakukan demi pengawalan program swasembada pangan. Karena dari kegiatan ini termasuk langkah menjamin ketersedian pangan dalam negeri.
“Untuk itu, rapat koordinasi dan evaluasi ini sangat penting, karena demi menjaga swasembada panga di Indonesia, khususnya di Kabupaten Tuban,” terangnya.
Baca Juga: Petani Bawang Merah di Tuban Bersyukur Dapat Bantuan Traktor Khusus
Lanjut Kasdim menyampaikan, setelah dilakukan rapat, melalui babinsa, Kodim akan melakukan pengawasan terhadap distribusi gabah dari petani ke bulog. “Jika nantinya ditemukan yang tidak beres atau ada penyelewengan, maka tugas kami yang membuat laporan. Selanjutnya dilakukan koordinasi lebih lanjut,” bebernya.
Sementara Kepala Subdrive Bulog Tuban-Bojonegoro, Efdal MS menyampaikan, selama ini penyerapan di Kabupaten Tuban sudah maksimal. Namun, kendala di lapangan tetap ada, seperti harga yang mulai merangkan naik dan hasil panen yang mulai menipis. Selain itu, ada sejumlah kecamatan di Kabupaten Tuban yang belum memasok gabah ke bulog. Sehingga, dari kecamatan yang belum memasok ke bulog membuat proses penyerapan sedikit terkendala.
“Seperti kecamatan Gerabagan, diakui selama ini belum memasok ke bulog. Karena daerah tersebut produksinya gabahnya lebih kecil dibanding konsumsinya,” ungkap Efdal sapaan akrabnya.
Baca Juga: Tingkatkan Produksi, Unirow Kenalkan Alat Evaporator "CEPEK" untuk Petani Garam di Tuban
Selain itu, kata Efdal membeberkan, sampai saat ini Bulog Tuban sudah menyerap gabah sekitar 37,8 persen. Perolehan itu termasuk kategori aman, karena targetnya beras medium sebanyak 3 ribu ton pe rtahun. Sehingga, meskipun terdapat daerah yang belum masuk ke bulog, stok di gudang sudah memenuhi target kuota yang ditentukan. (wan/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News