SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Dr Ir H Soekarwo terpilih kembali sebagai ketua DPD Partai Demokrat (PD) Jawa Timur dalam Musda DPD PD Jatim, di Hotel Empire, Sabtu (28/5).
Namun berbeda dengan pemilihan sebelumnya yang menggunakan sistem paket yaitu Ketua dan sekretaris, kali ini posisi sekretaris diserahkan pada tim formatur yang berjumlah tujuh orang yang terdiri satu orang dari unsur DPP PD. Alasannya, DPP PD trauma dengan kondisi PPP.
Baca Juga: Jelang Pilgub Jatim, PKS Terus Lakukan Silaturahmi Politik
Ketua Bidang Organisasi Kader dan OKK DPP PD, Pramono Eddi Wibowo menegaskan alasan DPP menyerahkan pemilihan Sekretaris DPD kepada tim formatur, karena PD tidak ingin kejadian yang dialami PPP menimpa partainya. Saat itu posisi Ketua bisa dilengserkan oleh sekretarisnya. Karena itu dengan dipilih oleh tim formatur, posisi ketua dan sekretaris sama-sama bisa dijaga.
"Kami tidak ingin kasus di partai apa itu namanya, terjadi disini. Karenanya untuk posisi sekretaris, kita serahkan kepada tim formatur," tegas kakak Ibu Ani Yudhoyono ini, usai Musda DPD PD Jatim, di Hotel Empire, Sabtu (28/5).
Soekarwo, Ketua DPD PD Jatim yang terpilih secara aklamasi menyerahkan sepenuhnya pemilihan sekretaris kepada formatur. Namun untuk kerjanya tidak harus selama 14 hari. Kalaupun dalam waktu singkat sebelum 14 hari sudah selesai, maka secepatnya bisa segera diumumkan.
Baca Juga: Sudah Dukung Gus Barra, Demokrat Mojokerto Tak Buka Pendaftaran Cabup
"Tidak harus 14 hari, kalau itu bisa dilaksanakan secepatnya tidak ada masalah,"tegas Pakde Karwo – panggilan akrab - gubernur Jatim ini.
Untuk posisi sekretaris masih ramai dibicarakan. Menurut rumor yang ada Ketua OKK DPD PD Jatim, Hartoyo tengah melakukan lobi-lobi ke DPP maupun DPC untuk dapat duduk sebagai seketaris. Tapi sayangnya, baik DPP maupun DPC tidak merespon ambisi Hartoyo tersebut. Alasannya, selama ini kontribusi Hartoyo untuk kepentingan partai sangat minim. Sebagai Ketua Fraksi PD DPRD Jatim, kontribusi politisi berlatar advokat itu dinilai tidak signifikan mengawal program Pakde Karwo di parlemen.
"Yang paling parah, dirinya sudah mendeklarasikan dirinya sebagai calon kuat sekretaris DPD PD mendatang," beber salah satu Ketua DPC di Jatim yang menolak namanya disebutkan.
Baca Juga: Tak Rekom Emil Dardak, Gerindra hanya Rekom Khofifah untuk Cagub, Sadad Ngaku Siap Cawagub
Sedangkan Bonnie Laksmana sendiri mengaku tidak berambisi mencari posisi sekretaris. Meskipun dari 38 hampir sebagian besar mendukung putra Wali Kota Madiun, Bambang Irianto itu untuk duduk lagi. Menurutnya kinerja Sekretaris sangatlah berat dan membutuhkan kosentrasi yang besar.
“Karenanya seorang sekretaris harus mampu mewakafkan tenaga dan pemikirannya di partai. Tidak itu saja, mereka harus sabar dan mau menerima kritikan dari bawahannya, tanpa ada rasa khawatir dan takut,"papar Bonnie.
Bonie mengaku tak tahu menahu terkait namanya yang banyak disebut sebagai kandidat Sekretaris DPD PD Jatim periode 2016-2021 oleh mayoritas pengurus DPC partai berlambang bintang mercy itu.
Baca Juga: Pakde Karwo Berlabuh ke Partai Golkar
"Sebagai kader partai, saya harus tunduk dan patuh terhadap keputusan partai. Demikian juga jika partai menghendaki saya terplih kembali sebagai sekretaris DPD tentunya saya harus loyal. Tapi pada intinya sejak awal saya tidak memiliki ambisi untuk duduk di kursi sekretaris,"tutur pria asal Madiun itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News