TULUNGAGUNG, BANGSAONLINE.com - Operasi pasar (OP) yang dilakukan Bulog Sub Divre Tulungagung, Sabtu (28/5) tak banyak direspon masyarakat.OP dilakukan di dua tempat; Ngemplak dan Pasar Bandung.Namun kegiatan OP di hari pertama itu, sepi pengunjung.
Pantauan di lapangan, suasana yang terjadi di halaman pasar kecamatan Bandung, pasukan Bulog terlihat tidak terlalu sibuk melayani calon pembeli sejak dibuka pukul 06.00 hingga pukul 12.00 siang.
Baca Juga: Pjs Bupati Trenggalek Tinjau Gudang Bulog
Saat dimintai keterangan, Yudi, salah satu petugas OP, mengatakan, persediaan komoditi barang atau stok merupakan bahan pokok. Diantaranya beras premium berukuran 5 kg per kantong, minyak goreng 1 liter per botol dan tepung terigu 1 kg per kemasan. Dari beberapa komoditi itu, hanya minyak goreng dan tepung terigu yang terjual.
“Ini kan baru hari pertama. Barang yang terjual hanya 24 kantong tepung dan 14 botol minyak goreng. Mungkin masyarakat belum mengetahui kedatangan kami.Jadi masih sepi,” kata dia.
Penyebab kurangnya minat pelanggan membeli beras premium yang ditawarkan Bulog, bisa jadi karena selisih harga. Harga yang ditawarkan Bulog melalui OP tadi,lebih tinggi Rp 200, dibandingkan dengan harga beras yang ada di Pasar Bandung.
Baca Juga: Tekan Gejolak Harga Beras, Bulog Operasi Pasar di Kota Blitar
“Info dari pembeli tadi, katanya di dalam pasar ada yang menawarkan lebih murah. Mungkin saja, pelanggan tak jadi beli di sini. Merekahanya membeli minyak saja. Mudah mudahan besok (hari ini), pelanggan berdatangan, setelah papan informasi spanduk daftar harga kami pasang ,” tambah Yudi.
Untuk di ketahui, OP di kedua wilayah tersebut digelar selama 30 hari terhitung sejak sabtu (28/5) hingga (1/7) mendatang. Satuan harga komuditi barang yang dipatok oleh Bulog antara lain beras premium Rp 8.500 per kg, minyak goreng Rp 11.300 per liter, gula Rp 11.750 per kg. (fer/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News