Kasus Keracunan Massal di Jombang, Penyedia Soto Tak Miliki Sertifikat Layak Sehat

Kasus Keracunan Massal di Jombang, Penyedia Soto Tak Miliki Sertifikat Layak Sehat Mas Imam Ali Afandi menunjukan contoh sertifikat layak sehat yang dikeluarkan oleh Dinkes. foto: Romza/ BANGSAONLINE.

JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten memastikan penyedia jasa makanan yang menyebabkan keracunan massal di Dusun Semelo, Desa Kayen, kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jawa Timur belum memiliki sertifikat layak sehat. Sertifikat tersebut biasanya dikeluarkan oleh Dinkes setempat bagi penyedia makanan yang sudah memenuhi persyaratan.

Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kabupaten , Dokter Mas Imam Ali Afandi saat ditemui di kantornya, Senin (30/05). "Dari penenulusuran tim kami di lapangan, ternyata penyedia makanan itu belum memiliki sertifikat layak sehat," katanya.

Baca Juga: Pria dari Tuban Tewas Tersangkut Kabel Putus di Jombang

Ia melanjutkan, pada tahun 2016 ini ada sekitar 281 jasa catering dan rumah makan yang sudah memiliki sertifikat tersebut. "Kita sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Makanya, bagi yang belum memiliki sertifikat, kita berharap segera mengurusnya," lanjutnya.

Imam menyebutkan, hingga kemarin pihaknya sudah menerima laporan bahwa sudah ada 57 orang yang menjalani rawat inap dan 5 orang rawat jalan. Dengan rincian yakni di Puskesmas Perak yang menjalani rawat inap 11 orang dan rawat jalan 5 orang, sedangkan di Puskesmas Bandar Kedungmulyo yang rawat Inap 41 orang.]

"Untuk yang rawat jalan di Puskesmas Bandar Kedungmulyo belum bisa dihitung karena belum ada laporan yang masuk, sedangkan di klinik aulia saat ini tim masih melakukan pengeroscekan data," jelas Imam.

Baca Juga: Satresnarkoba Polres Jombang Amankan 2 Pengedar Narkoba Beserta 81,12 Gram Sabu

Adapun terkait hasil labolatorium dari sampel yang diambil di makanan, Dinkes belum mendapatkan hasil karena masih dikirim ke Dinkes Provinsi Jawa Timur. "Sebenarnya hasil laboratorium untuk keracunan ini tidak penting. Hanya saja ini menjaga kemungkinan untuk kebutuhan proses hukum. Yang jelas, kami sudah mengambil sampel makanannya," tandasnya.

Seperti diketahui, keracunan massal yang terjadi di Dusun Semelo, Desa Kayen, Kecamatan Bandar Kedungmulyo terjadi setelah Bambang, salah satu warga yang ada di dusun tersebut mengadakan hajatan pada (28/5) dengan mengundang anak yatim dan kaum dhuafa’ untuk mendapat santunan.

Dalam acara tersebut, sejumlah warga dan undangan menyantap hidangan soto ayam yang disediakan. Baru pada Minggu dini hari, sejumlah warga merasakan mual dan muntah terus-menerus. Keesokan harinya, Minggu (29/05) sejumlah warga langsung dilarikan ke dua puskemas yakni Puskesmas Perak dan Puskesmas Bandarkedungmulyo.

Baca Juga: Ujicoba Pembelian dengan QR Code, Konsumen Pertalite di Jombang Beri Apresiasi

Awalnya, korban keracunan itu berjumlah 22 orang. Kini seluruh korban yang tercatat di Dinkes berjumlah 62 orang. (jbg1/dio/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Video Vanessa Angel dan Suami Kecelakaan di Tol Jombang, Anak Selamat':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO