GRESIK, BANGSAONLINE.com - Kenaikan harga daging sapi yang kini berkisar Rp 120 ribu-125 ribu per kg juga diikuti kenaikan harga sembako (sembilan bahan pokok). Di beberapa pasar tradisional di kawasan metropolis (kecamatan Gresik dan Kebomas), seperti Pasar Baru Kota Gresik, Pasar Sidomoro dan Pasar krempyeng, harga sembako rata-rata naik kisaran antara Rp 3-5 ribu per kg.
Kenaikan harga sembako juga terjadi di beberapa pasar desa, misalnya Pasar Kedanyang di Desa Kedanyang Kecamatan Kebomas dan Pasar Giri di Desa Giri Kecamatan Kebomas.
Baca Juga: PT Smelting Raih Penghargaan Pembina Kemitraan Terbaik Bidang Penanaman Modal dari Pemkab Gresik
Untuk harga bawang putih di pasar tersebut naik antara Rp 3-4 ribu per kg, sehingga sekarang harganya Rp 39-40 ribu per kg. Harga bawang merah naik Rp 1500 menjadi Rp 42.500 per kg, telur ayam ras menjadi Rp 22.000 per kg, dan tomat naik menjadi Rp 13.000 per kg.
Beberapa pedagang menganggap naiknya harga kebutuhan pokok pada bulan suci Ramadan itu sudah tradisi. Pemicunya, pasokan berkurang, sedangkan konsumen atau permintaan meningkat.
"Meski harga-harga kebutuhan pokok naik, namun naiknya tergolong masih wajar," kata Ny Ninik, pedagang di Pasar Baru Gresik, Selasa (7/6).
Baca Juga: Lepas Ekspor 36,28 Ton Copper Foil PT Hailiang ke China, ini Harapan Bupati Gresik
Namun demikian, tambah dia, masyarakat mayoritas mengeluhkan atas kenaikan harga sembako tersebut. Sebab, di saat masyarakat dihadapkan kondisi ekonomi sulit, harga kebutuhan pokok justru naik.
Karena itu, sebagai pedagang kecil, dirinya berharap kepada pemerintah agar kembali menyetabilkan harga sembako.
"Bulan Ramadan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri kebutuhan masyarakat kan makin meningkat. Makanya masyarakat sangat terasa menghadapi kondisi harga sembako yang naik," pungkasnya.(hud/rev)
Baca Juga: Bupati Gresik Lepas Ekspor Produk UMKM Songkok ke Brunei Darussalam
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News