JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Tim Dinas Kesehatan (Dinkes) Jombang melakukan pemeriksaan ke sejumlah pedagang mamin (makanan dan minuman) di Pasar Pon, Jumat (10/6). Hasilnya, petugas menemukan produk makanan yang sudah kadaluwarsa. Selain itu, juga ditemukan makanan yang di kemasannya berlubang akibat bekas gigitan tikus.
Seluruh makanan berbahaya itu masih dipajang di etalase. Petugas kemudian meneliti mamin tersebut satu per satu. Selanjutnya, meminta kepada pedagang yang bersangkutan untuk menarik mamin tersebut dari peredaran. Karena jika dibiarkan, hal itu membahayakan konsumen.
Baca Juga: Pesta Miras di Angkringan, 18 Pemuda Diamankan
Sementara makanan ringan yang diduga mengandung pewarna tekstil adalah 'mie biting'. Makanan tersebut dikemas dalam plastik bening. Sedangkan warna mie tersebut merah menyala. Petugas kemudian mengetes mie tersebut dengan cara mengoleskan di tangan. Tak pelak, warna merah pada mie langsung berpindah ke tangan. Ironisnya, saat warna itu dihapus, tak mau hilang.
"Ini sangat berbahaya jika dikonsumsi oleh anak-anak secara terus menerus. Karena 'mie biting' ini mengandung rhodamin. Bahan kimia ini bisa mengakibatkan kanker. Makanya kami meminta kepada pedagang agar tidak lagi menjual mamin serupa," ujar Diyah Trinina R, salah satu petugas.
Tim dari Dinkes kemudian menyisir toko lain yang berada di dekat pintu masuk Pasar Pon. Lagi-lagi, petugas dikejutkan dengan adanya mamin yang tidak layak konsumsi karena sudah memasuki masa kadaluarsa. Bahkan petugas juga menemukan roti bantal yang permukaannya sudah tumbuh jamur dan terdapat bekas gigitan tikus.
Baca Juga: Polsek Peterongan Jombang, Bina dan Ajak Tadarus Remaja yang Terjaring Razia Balap Liar
Petugas kemudian memberi pemahaman kepada penjual. Intinya, barang yang sudajhrusak tersebut tidak boleh lagi dipajang. Karena jika ada yang mengkonsumsi akan berbahaya.
"Lebih baik mamin yang sudah kadaluarsa ini dikembalikan kepada produsennya. Jangan lagi dijual," kata Diyah kepada pemilik toko.
Wanita berjilbab ini menambahkan, sidak yang ia lakukan dalam rangka menghadapi datangnya Hari Raya Idul Fitri. Sekaligus untuk memastikan bahwa mamin yang beredar di masyarakat dalam kondisi aman. Hanya saja, dalam sidak tersebut masih banyak ditemukan mamin tidak layak konsumsi.
Baca Juga: Nekat Tutup Jalan, Balap Liar di Jombang Dibubarkan Polisi, Remaja Terjaring Disanksi Tadarus
"Kami berharap, mamin dan jajanan yang beredar di masyarakat menjelang lebaran ini benar-benar aman. Namun kenyataannya, masih banyak kita temukan mamin tak layak konsumsi. Makanya kita sudah meminta kepada pemilik toko agar mamin tersebut ditarik," pungkasnya. (ony/jbg1/dio/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News