TULUNGAGUNG, BANGSAONLINE.com - Satuan Reskrim Polres Tulungagung menangkap seorang bocah asal warga dusun Tempel, Desa Tanggul Kundung, Kecamatan Besuki, kabupaten Tulungagung, Sabtu (18/06). Bocah tersebut ditangkap lantaran kedapatan menginjak dan meniduri kitab suci Al-Quran. Peristiwa itu diketahui setelah ia mengunggah foto di akun media sosial Facebook.
Setelah polisi menangkap bocah Desa Tanggul Kundung tersebut, polisi kembali meringkus 4 pemuda lainnya yang diduga melakukan hal serupa. Keempat pemuda itu ditangkap di perbatasan antara kecamatan Besuki dan Bandung.
Baca Juga: Menghina Agama Lain, Apa Manfaatnya?
Menurut keterangan Kapolres Tulungagung AKBP FX Bhirawa Braja Paksa melalui Kasat Reskrim Polres Tulungagung AKP Andria Diana Putra, penangkapan keenam remaja tersebut berawal dari laporan dari masyarakat. Bahwa, di media sosial digegerkan dengan beredarnya postingan gambar seorang bocah menginjak Al-Quran. Mendapatkan laporan tersebut, petugas gabungan secara langsung menyisir dan mengamankan pelaku.
“Untuk sementara kami melakukan proses penyidikan mendalam terhadap motif dan latarbelakang kasus yang mereka lakukan, dan mereka diduga sebagai pelaku penistaan agama,” ungkapnya.
Baca Juga: Geger, Lima Remaja Lampung Lecehkan Islam, di Masjid hanya Kenakan Celana Dalam
(Salah satu foto yang tersebar di Facebook. Tampak salah satu pelaku duduk sambil menginjak Al-Quran)
AKP Andria menyabutkan 3 di antara 5 yang ditangkap adalah Yah, Ard dan Frd. Kelima pemuda tersebut masih tergolong Remaja, rata-rata usianya baru menginjak 14 tahunan.
“semua orang tua terduga dan Saksi kami panggil guna melakukan pemeriksaan intensif,” tambahnya.
Baca Juga: Kasus Pendeta Ruth Ewin: Mengaku Salah, Pihak Gereja Berjanji Meminta Maaf di Media Massa
(Tiga dari lima tersangka saat diperiksa petugas)
Terpisah, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tulungagung, KH Muhammad Hadi Mahfudz , mengmbau kepada semua masyarakat khususnya umat muslim, agar tidak mudah terpancing atas peristiwa ini. Pasalnya menurut dia, belum diketahui secara pasti latarbelakang dan motif terduga pelaku melakukan hal semacam itu.
Baca Juga: GP Ansor Siap Kawal Penyelesaian Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Ruth Ewin
“Kami pribadi sangat menyesalkan tindakan yang saya anggap tidak pantas itu. Mudah-mudahan semua kondisi di Tulungagung aman dan tidak menimbulkan konflik, biar semua petugas yang menyelesaikan,” ungkapnya. (fer/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News