Wali Kota Malang Santuni 18 Ribu Anak Yatim dan Kaum Dhuafa

Wali Kota Malang Santuni 18 Ribu Anak Yatim dan Kaum Dhuafa HM. Anton, Wali Kota Malang, ketika menyapa sekaligus membuka acara santunan di sore hari. foto: IWAN IRAWAN

KOTA MALANG, BANGSAONLINE.com - 18 ribu anak yatim dan kaum dhuafa mendapat santunan dari Wali Kota Malang, HM Anton, di Baiduri Sepah Cafe & Resto, kemarin (19/6). Santunan diberikan menjelang keberangkatan Abah Anton, sapaan akrab Walikota Malang tersebut, ke Tanah Suci Makkah, untuk menunaikan ibadah murah pada Selasa (21/6).

Ribuan kamum dhuafa dan anak yatim tersebut merupakan penduduk dari 57 kelurahan dan panti asuhan se Kota Malang.

Baca Juga: Gubernur Khofifah Bagikan Sembako Bagi Warga Kampung Topeng Malang

Dalam pembagian santunan tersebut, panitia menggandeng jajaran TNI dan Polri, untuk antisipasi keamanan dan kelancaran acara. Agar berjalan lancar, beberapa tahapan pembagian santunan dilakukan diantaranya pukul 07.00 - 10.00 untuk wilayah Kecamatan Kedungkandang dan Kecamatan Sukun. Kemudian, pukul 11.00 - 13.00 dari wilayah Kecamatan Blimbing dan Kecamatan Klojen, lanjut pukul 15.00 - 17.00 wilayah Kecamatan Lowokwaru, sekaligus anak yatim piatu plus undangan seluruh SKPD, Lurah serta Fokopimda.

Wali Kota Malang, HM Anton dalam sambutanya mengatakan, santunan tersebut rutin dilaksanakan keluarga besarnya karena merupakan bentuk wujud rasa syukur kepada Allah SWT. Menurutnya, dengan memberikan santunan kepada orang yang tidak mampu memiliki pesan moral sebagaimana yang diajarkan dalam Islam yakni bersedekah.

''Semoga apa yang kami sampaikan ini, senantiasa memberikan nilai manfaat kepada orang lain, khususnya anak yatim dan kaum dhu'afa, dan semoga usaha kami senantiasa berkah, maju berkembang, sehingga mampu memberikan yang lebih besar dan lebih banyak lagi kepada masyarakat Malang," tuturnya.

Baca Juga: Bisa Hasilkan Kompos Pupuk Organik, Khofifah Tinjau TPA Supit Urang Kota Malang

Salah satu kerabat Abah Anton menuturkan, santunan berasal dari keluarga besar Abah Anton secara pribadi mengingat keluarga Abah Anton merupakan pengusaha tetes tebu. Dia menegaskan, santunan bukan atas nama Walikota atau di luar urusan pemerintahan. Bahkan, santunan diberikan setiap tahun sebelum Abah Anton menjabat Walikota.

Dia menjelaskan, Abah Anton menganggap sebagai pengusaha ingin berbagi rasa dengan anak yatim dan kaum dhu'afa atas rejeki yang Tuhan limpahkan kepada keluarganya.

''Bukan hanya itu saja, selain menyantuni, beliau juga mengangkat anak asuh untuk dibiayai sekolahnya," ujar pria berusia 40 yang mengaku sebagai kerabat Abah Anton.

Baca Juga: Mengejutkan, 80% Warga Kota Malang Pernah Terpapar Gejala Covid-19

Kondisi di lapangan kemarin jalanan tempat dimanan santunan diberikan cukup padat. Kondisi tersebut memaksa Satlantas Polres Malang Kota untuk bekerja ekstra keras mengurai kemacetan.

''Intensitas kendaraan lumayan padat, khususnya dikawasan Tlogomas Baiduri Sepah, di sisi lain juga berdekatan dengan Terminal Landungsari, sehingga titik arus bisa meningkat," demikian kata Aiptu Zaenal Arifin salah satu petugas Satlantas Polres Malang Kota. (iwa/thu/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO