KOTA MALANG, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Malang Sutiaji mengumpulkan sebanyak 70 pemilik usaha apotek, distributor obat-obatan, serta pengusaha farmasi, dalam rangka rapat koordinasi (rakor) di aula Dinas Kesehatan, Kamis (05/03). Rakor ini dalam rangka mencari solusi atas langkanya masker dan hand sanitizer di Kota Malang.
Sutiaji mengungkapkan dirinya mendapat banyak laporan jika stok masker sangat terbatas, bahkan sulit ditemukan. Kalapun ada, harganya sangat mahal. "Dari 209 apotek se-Kota Malang, hadir 70 apotek secara perwakilan. Dari jumlah itu hanya ada enam apotek yang bisa stok, itu pun bertahan cukup satu bulan aja," ucap Sutiaji.
Baca Juga: Dua Dinkes Gelar Deteksi Dini Kanker Leher Rahim di Kota Batu, Ternyata ini Hasilnya
Hal ini dibuktikannya sendiri saat sidak didampingi Plt. Kepala Dinkes Sri Winarni ke sejumlah apotek, dan salah satu distributor obat-obatan. Hasilnya, stok masker sudah kosong selama dua minggu terakhir.
Ia mengingatkan agar apotek maupun distributor tak melakukan aksi penimbunan masker. "Jika memang ada unsur kesengajaan perbuatan melawan hukum (menimbun), maka kami serahkan penanganannya kepada pihak Kepolisian. Jika sudah mengganggu integrasi negara, menjadi tanggungjawab TNI," kata mantan anggota DPRD ini.
Karena itu, ia meminta kepada semua apotek bisa menyelesaikan kelangkaan masker ini. "Sekiranya ada barangnya, jangan sampai dibilang gak ada. Agar keresahan masyarakat dan harga bisa stabil kembali," tambahnya.
Baca Juga: Bubarkan Tim Pemenangan Abadi, Abah Anton Ajak Semua Pihak untuk Terus Berkontribusi
Dalam kesempatan itu, ia juga meminta apotek ikut membantu mencegah peredaran obat keras atau terlarang. "Jangan sampai terjual secara sembarangan dan tidak mengikuti aturan," tegasnya. (iwa/thu/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News