BLITAR, BANGSAONLINE.com - Jelang hari raya Idul Fitri, Dinas Kesehatan kabupaten Blitar mengintensifkan pengawasan peredaran makanan dan minuman. Dilakukan selama tiga hari berturut-turut mulai 22-24 juni lalu, tim dari Dinkes ternyata masih menemukan berbagai produk makanan maupun minuman yang tidak layak konsumsi.
Menurut kepala Dinkes kabupaten Blitar Kuspardani, dari 22 kecamatan se kabupaten Blitar Dinkes mengambil sampel di 105 lokasi. Dan dari 105 lokasi toko, swalayan, maupun pasar tradisional tersebut rata-rata masih ditemui produk makanan maupun minuman yang kemasannya penyok, dan rusak.
Baca Juga: Polisi Razia 4 Tempat Hiburan Malam di Blitar
Bahkan di salah satu pasar tradisional pihaknya juga menemukan makanan busuk.
"Sebenarnya masih belum kadaluarsa, namun makanan itu sudah berjamur dan rusak, sehingga kita minta untuk ditarik dan tidak dijual," ungkap Kuspardani kepada wartawan, Sabtu (25/6).
Lanjut Kuspardani, meski begitu, namun jika dibandingkan tahun lalu jumlah makanan tidak layak konsumsi menurun. Ia mengakui jika penyebab utama masih ditemukannya makanan dan minuman tak layak konsumsi karena kurangnya pembinaan kepada para pedagang maupun pengusaha. Karena minimnya anggaran yang disediakan pemerintah.
Baca Juga: Antisipasi Kriminalitas, Polisi di Kota Blitar Temukan ini
"Tahun lalu memang anggaran kita sangat minim, sehingga pembinaan juga sangat kurang. Namun untuk tahun depan pemerintah sudah memberikan anggaran yang cukup besar sekitar Rp 100 juta rupiah. Jadi pembinaan bisa kita intensifkan," jelasnya.
Sementara itu lanjut Kuspardani, untuk takjil buka puasa di beberapa sentra takjil di kabupaten Blitar pihaknya menyatakan jika tidak ada temuan takjil yang menggunakan bahan kimia berbahaya seperti boraks, formalin ataupun rodamin. Sehingga semuanya aman untuk dikonsumsi.
"Untuk takjil sudah kita lakukan sidak, di awal bulan Ramadhan lalu. Dan hasilnya di beberapa sentra takjil yang kami sidak seperti di kecamatan kecamatan Wlingi, Kanigoro, Talun dan Srengat semua aman dikonsumsi," pungkasnya. (tri/rev)
Baca Juga: Senyum Merekah Jamaah Pengajian Wisata Kampung Coklat Blitar Usai Dapat THR
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News