SUMENEP, BANGSAONLINE.com – Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep (DPKS) menyebut bahwa peran keluarga dalam pendidikan anak cukup sentral. Karena tanpa peran keluarga, proses pengajaran yang dilangsungkan di sekolah maupun madrasah tidak akan maksimal.
Sekretaris DPKS, Mohamma Suhaidi, memaparkan bahwa peran keluarga dalam pendidikan anak saat ini nyaris tidak ada. Keluarga sudah memasrahkan pendidikan anak sepenuhnya pada sekolah. Padahal esensi dari proses pendidikan sang anak merupakan keluarga, bukan lembaga penyelenggara pendidikan.
Baca Juga: Tingkatkan Rapor Pendidikan Lewat Advokasi, Dukung Program Merdeka Belajar sebagai Agen Perubahan
“Saya lihat peran keluarga sudah tidak ada, dipasrahkan penuh pada lembaga pendidikan. Padahal sebenarnya lembaga pendidikan hanya bagian dari proses pendidikan anak,” terangnya, Kamis (30/6).
Suhaidi melanjutkan, saat ini pendidikan karakter tengah digalakkan. Posisi keluarga dalam pendidikan karakter ini sangat menentukan. Katanya, keluarga merupakan benteng pertama dan terakhir dalam menanamkan karakter anak. Sebab itu, keluarga harus bisa dijadikan contoh bagi anak.
“Ketika di sekolah misalnya anak diminta salat, tapi setelah sampai di rumah ternyata orangtua tidak salat, maka proses pendidikan akan gagal, karena tidak ada contoh yang bisa ditiru oleh sang anak.”
Baca Juga: Peringati Hardiknas 2024, Kepala Disdik Sumenep Gaungkan Semangat Merdeka Belajar
Selain itu, Suhaidi berharap pihak lembaga penyelenggara pendidikan mengadakan pembekalan terhadap orangtua siswa, sebab tidak bisa dipungkiri banyak orangtua tidak tahu bagaimana sebenarnya berperan aktif dalam pendidikan anak, misalnya dengan mengadakan diklat atau dalam bentuk lain.
Diharapkan dengan pembekalan yang dilakukan, orangtua yang sebelumnya tidak banyak tahu tentang bagaimana menjadi bagian penting dalam pendidikan anak, bisa mengarahkan dan mengawasi demi kemajuan pendidikan sang anak. (mat)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News