SURABAYA (bangsaonline) –Rencana penutupan lokalisasi Dolly oleh Pemkot Surabaya tinggal menghitung hari, yakni 19 Juni mendatang. Pengasuh Pondok Pesantren Bumi Shalawat, Sidoarjo, KH Agoes Ali Mashuri, mendukung rencana tersebut. Ia menyebut penutupan Dolly sama dengan membuka pintu berkah bagi umat.
”Orang yang menentang rencana penutupan Dolly hanya mengerti arti hidup sesaat saja. Dengan menutup lokalisasi Dolly dan Jarak, sebenarnya membuka pintu berkah bagi warga Kota Surabaya,” kata Gus Ali, sapaan akrab KH Agoes Ali Mashuri, Selasa (27/5/2014).
Baca Juga: Komunitas Jarak Dolly Surabaya Beri Bantuan di Dua Yayasan Panti Asuhan
Wakil Rais Syuriah PWNU Jatim itu mengapresiasi upaya Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Gubernur Jatim Soekarwo yang berencana menutup lokalisasi yang konon terbesar se-Asia Tenggara itu. Dia mengatakan tindakan tegas Risma pada rencana tersebut sebagai langkah cerdas. ”Karena maksiat itu menghapus berkah,” kata Gus Ali.
Rencana penutupan lokalisasi Dolly dan Jarak ramai diberitakan beberapa pekan ini. Bahkan, isu penutupan tempat para lelaki hidung belang selama ini memuaskan nafsu syahwatnya itu menjadi isu nasional. Rencana ini ditentang oleh beberapa pihak, terutama orang-orang yang menyandarkan hidup di bisnis esek-esek tersebut.
Namun, banyak juga yang mendukung rencana penutupan tersebut. PWNU Jatim sendiri membackup rencana penutupan Dolly dan meminta Pemkot Surabaya menargetkan penutupan sebelum Ramadan tahun ini. Pemprov Jatim juga mendukung rencana tersebut dengan menyiapkan dana pelatihan dan modal untuk PSK dan mucikari di Dolly, bekal mata pencaharian mereka setelah Dolly dan Jarak ditutup.
Baca Juga: Komunitas Jarak Dolly Bagikan 350 Nasbung pada Warga dan Pengendara di Bekas Lokalisasi
Pemprov menggunakan Perda 7 tahun 1999 tentang larangan memanfaatkan bangunan untuk semua jenis praktik prostitusi sebagai dasar hukum dukungan rencana penutupan Dolly dan Jarak. Data dihimpun menyebutkan, saat ini tercatat sedikitnya 1.080 PSK beroperasi di Dolly dan Jarak. Mereka tersebar di puluhan wisma yang difasilitasi sedikitnya 300 mucikari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News