JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Ada dua anugerah penting yang diterima Tito Karnavian hari ini, Rabu (12/7). Yaitu kenaikan pangkat satu tingkat menjadi jenderal dan jabatan sebagai Kepala Polri setelah dilantik Presiden Joko Widodo.
Prosesi pelantikan itu dilaksanakan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/7/2016) pukul 14.00 WIB.
Baca Juga: Polsek Prajurit Kulon Ikuti Peluncuran Gugus Tugas Polri Mendukung Program Ketahanan Pangan
Seperti dilansir Kompas.com, pelantikan itu diawali dengan pembacaan surat keputusan Presiden mengenai pengangkatan Tito.
"Keputusan Presiden Nomor 48 Polri Tahun 2016 tentang pemberhentian dan pengangkatan Kepala Polri," ujar Sekretariat Militer Marsekal Muda Hadi Tjahjanto saat membacakan surat keputusan itu.
Melalui Keppres itu, Presiden menetapkan untuk memberhentikan Jenderal Pol Badrodin Haiti dengan NRP 85070887 dari jabatan Kapolri sekaligus mengangkat Tito Karnavian dengan NRP 64100600 sebagai Kapolri.
Baca Juga: Silaturahmi Pj Gubernur Jatim, Kapolri dan Panglima TNI Singgung Insiden Berdarah di Sampang
"Keputusan Presiden ini mulai berlaku setelah selesai pelantikan pejabat," ujar Hadi.
Setelah itu, acara pelantikan dilanjutkan dengan pengucapan sumpah dibimbing langsung oleh Presiden Jokowi dan diakhiri dengan penandatanganan berita acara upacara pelantikan.
Seusai seluruh prosesi itu dilaksanakan, Hadi kembali membacakan Surat Keputusan Presiden Nomor 49 Polri Tahun 2016 tentang kenaikan jabatan satu tingkat Tito dari komisaris jenderal menjadi jenderal polisi.
Baca Juga: Kapolri dan Panglima TNI Luncurkan Gugus Tugas Polri Mendukung Program Ketahanan Pangan di Sidoarjo
Pelantikan itu dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Presiden kelima Megawati Soekarnoputri, dan pejabat tinggi negara.
Jajaran Kabinet Kerja juga hadir, di antaranya Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi, serta Kepala BIN Sutiyoso.
Petinggi Polri yang hadir antara lain Wakil Kapolri Komjen Budi Gunawan (BG), Kalemdikpol Komjen Sjafruddin, Kakorlantas Irjen Agung Budi Maryoto, Kadiv Humas Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar, dan Kepolda Metro Jaya Irjen Moechgiyarto.
Baca Juga: Doa Bersama Kapolri dan Panglima TNI, Kiai Asep Duduk Satu Meja dengan Kapolda dan Pangdam V Jatim
Selain itu, turut hadir jajaran Komisioner Kompolnas. Mereka bergantian memberi selamat kepada Tito di akhir prosesi pelantikan.
Usai dilantik ada adegan menarik. Seperti dilansir
Tempo.co, Jenderal Tito Karnavian berpelukan dengan seniornya, Wakil Kepala
Polri Komisaris Jenderal Budi Gunawan. Adegan ini terjadi seusai Tito dilantik
hari ini, Rabu, 13 Juli 2016.
"Ayo Pak, salaman Pak," teriak wartawan kepada Budi Gunawan saat Tito
menerima jabat tangan dari para menteri dan pejabat negara lainnya, yang hadir
di acara pelantikan itu.
Budi Gunawan terlihat menuruti kemauan awak media. Wakil Kepala Polri itu langsung menjabat tangan Tito dan berlanjut dengan pelukan erat.
Baca Juga: Instruksi Kapolri, Kapolres Mojokerto Kota Periksa HP Anggota
Kesempatan kedua Budi Gunawan untuk menjadi Kapolri juga kembali terlewati karena Presiden Joko Widodo lebih memilih Tito yang berusia lebih muda dan beprestasi.
Dan, ketika pelukan itu terjadi, pejabat-pejabat Polri yang antri menyalami Tito pun langsung bertepuk tangan. Suara tepuk tangan itu terdengar cukup ramai dan ini membuat Tito dan Budi Gunawan untuk kembali berjabat tangan dan mengabadikannya di depan kamera awak media.
Budi Gunawan, sebagaimana diketahui, dua kali berupaya menjadi Kapolri. Upaya pertamanya gagal karena tersandung perkara korupsi saat masih menjadi kepala biro pengembangan karir di Mabes Polri. Kejadian ini memicu serangkaian peristiwa mulai dari kriminalisasi pimpinan KPK hingga diperbolehkannya status tersangka digugat ke sidang praperadilan.
Baca Juga: Pemohon SIM Wajib Miliki BPJS, Kasubdit Regident Ditlantas Polda Jatim Bilang Begini
Budi Gunawan menyambut baik pelantikan Tito. Budi Gunawan mengatakan, ke depan masalah soliditas dan kekompakan di tubuh Polri perlu lebih ditingkatkan lagi. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Jokowi.
"Tadi kan sudah ada arahan Presiden, masalah dua hal kan soliditas, kekompakan," kata Budi Gunawan saat ditemui wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan seperti dilansir detik.com.
Selain itu, lanjut Budi Gunawan, masalah reformasi di tubuh Polri perlu dilakukan dari hulu ke hilir. "Reformasi Polri kan sudah berjalan dari 1998. Tiga aspek itu kan, kultural, instrumental, struktural. Memang yang berat kan masalah kultural," katanya.
Baca Juga: Peringati HUT ke-73 Humas Polri, Polres Bangkalan Gelar Donor Darah
Budi Gunawan menambahkan, di era Tito Karnavian ini, Polri sudah menyiapkan sekitar 10 program. Di dalamnya termasuk program 100 hari, 1 tahun hingga sampai 2019.
"Program yang kita siapkan 10. Program prioritas plus satu program quick win. Nah itu nanti yang kita harus kerja keras, kita pacu. Ada program 100 hari, satu tahun, kemudian sampai 2019. Sampai lima tahun," katanya.
Bicara soal kultur di Polri, apa yang akan menjadi tantangan Tito?
Baca Juga: Jelang Pilkada 2024, Bawaslu Ngawi Gelar Sosialisasi Netralitas ASN, TNI dan Polri
"Karena kultur ini kan mengubah mindset. Kultur dan mindset orang sehingga membutuhkan tahapan-tahapan. (Perbaikan) semua, mulai dari rekruitmen, pendidikannya juga nanti di dalam proses pembinaan selama bekerja," kata Budi Gunawan.
"Dari 10 program prioritas itu, salah satunya maslah soliditas. Nah itu ada 6 kegiatan yang kita siapkan untuk memperkuat masalah soliditas tadi, baik perseorangan maupun kesatuan. Nanti kita declare setelah commander wish nanti hari Jumat, ya," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News