JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Komisi I DPR, Charles Honoris mendesak agar Presiden Joko Widodo me-reshuffle Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) yang kini dijabat Sutiyoso.
Praktisi hukum, Muara Karta Simatupang menilai, desakan Charles Honoris yang politisi PDIP itu sangat kental beraroma dendam pribadi.
Baca Juga: Berantas Tindak Pidana Pertanahan, Kementerian ATR/BPN Gandeng Menhan dan BIN
"Honoris diduga sakit hati karena pamannya, Samadikun Hartono ditangkap Sutiyoso setelah bertahun-tahun buron ke luar negeri," kata Karta di Jakarta
Sebagaimana diketahui Samadikun menjadi buron kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Dia dibawa pulang oleh Sutiyoso pada 21 April 2016 lalu dari Tiongkok.
Karta mengungkapkan, tidak sepantasnya Charles melontarkan pernyataan desakan pencopotan Sutiyoso atas dasar dendam pribadi.
Baca Juga: Berlangsung Sengit, BIN Pasundan Sabet Juara Livoli Divisi Utama 2023 usai Kalahkan LavAni
"Penangkapan Samadikun itu prestasi bagus yang harus diapresiasi positif. Jadi bukannya dia memaksa Jokowi untuk mencopot Sutiyoso," ujar Karta.
Karta menuturkan, bisa jadi Charles mengalami kepanikan setelah ada wacana untuk memiskinkan Samadikun.
"Asetnya kan mau disita negara. Secara manusiawi wajar ya, melihat pamannya yang koruptor ditangkap, walaupun salah ya dibela,” cetus Karta.
Baca Juga: Rakyat China 1,402 Miliar, Tiongkok Ekspor Rakyat ke RI, Natalie Dikecam Hina Tukang Las
Untuk diketahui penangkapan Samadikun atas kerjasama BIN dengan otoritas Tiongkok.
Proses pemulangan Samadikun sendiri terbilang dramatis, karena Jokowi meminta Sutiyoso, yang ketika itu sedang mendampingi kunjungannya ke eropa untuk ‘mengekseskusi’ Samadikun dari Tiongkok ke Indonesia. (rmol/jpg)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News