"Saat itu, saya disumpah menjalankan amanat konstitusional dan selama 20 bulan itu pula menjadi 20 bulan yang mengesankan. Ikatan yang terjalin dengan para staf bukan sekadar ikatan profesi tetapi ikatan kekeluargaan."
Anies bahkan menyebut anaknya merasa sangat kehilangan karena tidak berinteraksi lagi dengan para staf kementerian yang telah menjadi keluarga.
"Saya pribadi mengucapkan terimakasih khususnya kepada orang-orang yang bekerja lebih berat dari saya," tukas dia.
Anies mengucapkan terimakasih kepada para ajudannya, sopir yang terus menemani, petugas patwal hingga tukang masak di kementerian tersebut, karena dengan bantuan mereka pekerjaan sebagai Mendikbud dapat dijalankan dengan baik.
Mantan Rektor Paramadina itu juga meminta agar para pegawai di kementerian mendukung dan membantu Mendikbud yang baru yakni Prof Muhadjir Effendy dalam menjalankan tugasnya.
Hal sama terjadi di KemenPan-RB. Hengkangnya Yuddy Chrisnandi dari posisi MenPAN RB membuat sedih para staf bawahannya, termasuk seorang staf di bagian Hukum, Bowo. Kata dia, Yuddy telah membawa perubahan besar di Kementerian, dari hal yang selama ini dianggap sepele oleh orang lain.
"Pas pak Yuddy di sini, ia langsung melakukan perbaikan kamar mandi. Toilet belakang itu jadi bersih. Dia itu mulai dari hal yang sekecil mungkin. Karena toilet itu mencerminkan wajah," kata Bowo.
Yuddy sebelumnya telah menceritakan bagaimana dia diberitahu hendak diganti. Mendengar ceritanya, sejumlah staf di KemenPAN-RB tampak berkaca-kaca. Sebagian dari mereka bahkan terlihat menyeka air matanya. (ber/mer/yah/lan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News