Geram Lantaran Sebabkan Jalan Rusak, Warga Desa Sumberasri Blitar Sweeping Truk Pasir

Geram Lantaran Sebabkan Jalan Rusak, Warga Desa Sumberasri Blitar Sweeping Truk Pasir Warga bersama perangkat desa melakukan sweeping truk pasir di Desa Sumberasri. foto: TRI SUSANTO/ BANGSAONLINE

BLITAR, BANGSAONLINE.com - Puluhan warga Desa Sumberasri, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar mensweeping truk penambang pasir yang melewati desa mereka. Aksi yang sudah dilakukan selama dua hari sejak Minggu (7/8) sore dan terus berlangsung hingga Senin (8/8) tersebut dilakukan karena aktivitas pengangkutan pasir dari penambangan di Gunung Kelud merusak puluhan kilometer jalan desa.

Pasarnya truk-truk pasir tersebut mengakibatkan banyak debu ketika musim kemarau dan ketika musim hujan jalan banyak yang berlubang akibat sering dilintasi truk pasir yang melebihi tonase. Hal ini membuat jalan tersebut rawan kecelakaan.

Baca Juga: Polisi Sidak Tambang Pasir Liar Aliran Lahar Gunung Kelud, Truk-Truk Masih Lalu-lalang

"Sebenarnya para pengemudi truk ini sudah sering kami imbau untuk tidak membawa muatan yang melebihi tonase, tapi sampai sekarang masih membandel," jelas Kepala Desa Sumber Asri, Endro Busono, Senin (8/8).

Ia menjelaskan selama ini truk pengangkut pasir yang melintas kebanyakan memakai bak besar yang muatannya mencapai 15 ton, padahal standar maksimal yang diperbolehkan hanya sekitar 5 sampai 8 ton.

"Jika kendaraan yang lewat semua melebihi batas tonase mau dibangun juga akan tetap rusak lagi, padahal yang lewat sini itu dalam sehari bisa sampai 300 an truk," imbuhnya.

Baca Juga: Rusak, Pemkab Sebut Akses Jalan di Wilayah Blitar Utara Sulit Diperbaiki

Parahnya mayoritas truk pengangkut pasir tersebut berasal dari luar kota seperti Nganjuk, Mojokerto, dan Madiun. Sehingga tidak memberi dampak positif yang berarti kepada warga desa.

Lebih lanjut Endro Busono menjelaskan jika dari 5 wilayah yang dilalui truk pengangkut pasir, Sumberasri menjadi jalur terdampak paling parah jika dibandingkan dengan wilayah Sidorejo Kecamatan Ponggok, Kedawung Kecamatan Nglegok, dan Karangrejo Kecamatan Garum.

Baca Juga: Patroli di Tambang Pasir Lahar Kelud, Polisi Temukan Alat Berat Ditinggal Operatornya

"Dari semua daerah yang dilintasi truk pengangkut pasir desa Sumberasri yang terdampak paling parah. Termasuk jalan-jalan utama desa juga rusak," katanya.

Sementara itu dikonfirmasi terkait hal itu, kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Diahubkominfo) Kabupaten Blitar Budi Kusuma mengatakan, jalan Kabupaten Blitar hanya bisa dilewati kendaraan bermuatan maksimal 8 ton. Sehingga, ia membenarkan jika truk-truk tersebut menjadi salah satu faktor penyebab kerusakan jalan.

"Kenyataanya memang selama ini masih banyak yang melanggar, tidak hanya di Sumber Asri tapi hampir di seluruh wilayah," tutur Budi Kusuma.

Baca Juga: Warga Ponorogo Meninggal Tertimbun Longsor di Lokasi Tambang Pasir Kali Putih Blitar

Pemerintah Kabupaten Blitar sebenarnya telah memasang rambu-rambu. Namun di lapangan masih banyak yang melanggar karena banyak rambu-rambu yang rusak. (tri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO