Wakil Wali Kota: PSK di Beberapa Lokalisasi belum Terima Kompensasi

Wakil Wali Kota: PSK di Beberapa Lokalisasi belum Terima Kompensasi

SURABAYA (bangsaonline) - Wakil Wali Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana menilai, Pemerintah Kota (Pemkot) gagal dalam menutup sejumlah lokalisasi di Surabaya. Buktinya, beberapa lokalisasi yang sudah ditutup seperti Dupak Bangunsari dan Tambakasari para Pekerja Seks Komersial (PSK)-nya belum menerima kompensasi seperti yang dijanjikan Pemkot Surabaya.

Wisnu mengatakan, beberapa hari terakhir ini pihaknya melakukan pendekatan ke semua warga terdampak atas penutupan lokalisasi, termasuk dan Jarak. Dari hasil kunjungannya ke sejumlah lokalisasi ini, ditemukan bahwa, masih ada PSK yang belum mendapat ganti rugi dari Pemkot Surabaya.

Baca Juga: Komunitas Jarak Dolly Surabaya Beri Bantuan di Dua Yayasan Panti Asuhan

Bahkan, pelatihan ketrampilan yang dijanjikan pemkot juga masih ada yang belum terlaksana. Semua hasil dari kunjungannya ini akan disampaikan ke Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini untuk pengambilan keputusan penutupan Lokalisasi .

"Yang jelas, dari hasil saya bertemu dengan warga saya laporkan ke Bu Wali. Sekarang warga masih menunggu kepastian dari janji-janji pemerintah. Janji akan mendapat kompensasi maupun janji akan mendapat pelatihan ketrampilan," ujarnya usai sidang paripurna di gedung DPRD Kota Surabaya, kemarin.

Mantan Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya ini menambahkan, setidaknya ada empat lokalisasi di Surabaya yang sudah ditutup pemkot tapi belum terealisasi janjinya. Diantaranya, Sememi, Dupak Bangunsari, Tambakasri dan Klakahrejo. Dari temuannya ini, pihaknya akan segera menggelar rapat dengan instansi terkait guna penuntasan persoalan tersebut. Pihaknya sendiri tidak dapat mengambil tindakan maupun keputusan dalam menyikapi persoalan ini lantaran jabatannya hanya wakil walikota.

Baca Juga: Komunitas Jarak Dolly Bagikan 350 Nasbung pada Warga dan Pengendara di Bekas Lokalisasi

"Saya tidak dapat memutuskan, apakah dengan kenyataan yang ada di lokalisasi yang sudah ditutup ini, penutupan harus ditunda. Saya hanya tunggu instruksi dari walikota. Kalau saya memutuskan, tentu saya melampaui kewenangan saya," paparnya.

Di sisi lain, jelang tiga pekan penutupan lokalisasi , Pemkot Surabaya baru menyerahkan jumlah data PSK ke Kementrian Sosial (Kemensos) kemarin. Padahal, seharusnya proses pendataan seharusnya rampung pada pertengahan Mei lalu. Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya beralasan keterlambatan pendataan ini karena masih ada data tambahan sebanyak 268 PSK. Dengan tambahan tersebut, maka jumlah PSK di mencapai 1.450 perempuan.

“Penyerahan data tidak bisa dikatakan terlambat. Sebab, jumlah PSK itu harus tidak ada yang terlewatkan. Langkah selanjutnya setelah penyerahan data ke Kemensos ini, kami belum tahu sebab kemensos hanya meminta seluruh data harus sudah masuk,” terangnya.

Baca Juga: Puluhan Bonek-Bonita Jarak-Dolly Berbagi Takjil Nasbung dan Jajanan

Sementara itu, Satuan Polisi (Satpol) Pamong Praja (PP) Kota Surabaya beserta petugas Kepolisian dari Polrestabes Surabaya rutin menggelar razia Kartu Tanda Penduduk (KTP) di pertigaan Jalan Girilaya. Tindakan ini meresahkan sejumlah warga setempat dan juga pengguna jalan. Diduga, razia ini sebagai prakondisi penutupan . Tujuannya, agar pengunjung tidak nyaman.

Harapannya, secara perlahan lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara itu akan tutup dengan sendirinya. “Seharusnya ada langkah koordinasi sebelum razia digelar. Banyak laporan masyarakat yang resah dengan razia itu. Kalaupun ada razia, harus ada izin resmi ada. Kemudian, tujuan razia ini juga harus jelas,” katanya.

Politisi asal PDI-P ini meminta, jika razia digelar seharusnya jangan hanya disatu kawasan saja. Selama ini, razia hanya digelar di sekitar lokalisasi . Sementara kawasan hiburan lain di Surabaya tidak digelar razia. Dikhawatirkan, kegiatan razia justru memprovokasi warga lokalisasi untuk makin melakukan perlawanan. “Kami seluruh anggota DPRD Surabaya termasuk Komisi D tidak pernah diajak rembug soal kegiatan razia ini. Kalau menutup , warga jangan hanya diberi janji-janji akan diberdayakan saja, tapi harus ada bukti yang jelas,” pungkasnya.

Baca Juga: Bantu Promosikan Produk, Cak Ji Ajak Influencer Keliling Sejumlah Sentra UMKM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO