PANGKALPINANG, BANGSAONLINE.com - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa berencana menggabungkan Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Nantinya akan ada satu kartu khusus yang menggabungkan fungsi ketiganya agar lebih efisien.
"Nanti akan jadi satu kartu yang bisa dipakai untuk semua, warnanya merah putih. Ibu-ibu nggak perlu repot lagi punya banyak kartu," kata Khofifah dalam acara Deklarasi Pangkalpinang sebagai Kota Bebas Gelandangan, Anak Jalanan dan Pencanangan Rumah Sejahtera di Rumah Dinas Wali Kota Pangkalpinang, Jl Merdeka, Pangkalpinang, Babel, Jumat (12/8).
Baca Juga: Gus Ipul Tetap Jabat Mensos di Kabinet Merah Putih
Dia menjelaskan, kartu combo tersebut saat ini sudah mulai diujicobakan di Kota Malang. Nantinya pencairan dana Program Keluarga Harapan Sejahtera (PKH) melalui kartu itu hanya dapat dilakukan dalam bentuk non tunai.
Pihaknya telah menggandeng 4 BUMN untuk menyukseskan program tersebut, yakni Bank Mandiri, BNI, BRI dan BTN. Pembinaan hingga pemeliharaan kartu juga akan dilakukan oleh keempat bank mitra itu.
"Intinya bansos diberikan dalam bentuk non tunai. Supaya kemungkinan terjadinya miss address dan pemotongan (oleh oknum) bisa dihindari," katanya.
Baca Juga: Aktif Tanggulangi Kemiskinan di Jatim, Pj Gubernur dan Mensos Apresiasi Kerja Pilar Kessos
Kartu ini nantinya dapat digunakan oleh semua warga, dari nelayan hingga petani, dari pencairan subsidi LPG 3 kg, subsidi listrik hingga PKH. Di dalam kartu tersebut juga akan ada keterangan alokasi dana.
"Nanti akan keluar print outnya. Misalnya dia terima PKH sekian, raskin sekian, pupuk sekian, akan bisa dibaca print out di masing-masing warung," terangnya.
Menurut Khofifah, program ini juga sudah memiliki landasan hukum dengan pembentukan koperasi. Masing-masing koperasi itu menelurkan e-warung yang dikelola oleh warga. Nah, pencairan kartu gabungan itu nantinya dapat dilakukan di warung-warung tersebut.
Baca Juga: Risma Menangis Ketika Dengar Lansia 90 Tahun di Magetan Tak Terima Bansos
E-warung yang dikelola warga akan menjual kebutuhan masyarakat dengan harga yang relatif lebih murah. Sehingga diharapkan minat warga untuk membeli di warung itu lebih tinggi. Namun demikian, tetap ada batasan jumlah pembelian untuk menghindari penimbunan barang oleh warga. Kemudian di akhir tahun, mereka juga akan menerima pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU).
"Pemilik warung adalah keluarga kurang mampu penerima PKH. Ini pemberdayaan yang diharapkan bisa memberikan akselerasi," terangnya.
Para warga Pangkalpinang tampaknya antusias dengan program ini. Salah satu warga setempat, Susilawati mengatakan, dirinya merasa sangat terbantu dengan adanya PKH.
Baca Juga: Mensos Risma Tinjau Bakti Sosial Operasi Katarak di RSUD Kanjuruhan
"Saya sudah 4 kali ambil pencairan dana PKH di kantor pos. Setiap kali ambil, besarnya Rp 300.000. Tapi waktu akhir tahun kemarin lebih besar, Rp 500.000," kata ibu 2 anak ini.
Dia berharap program ini akan terus berjalan. Sehingga kebutuhan ekonomi bagi rakyat seperti dirinya dapat terpenuhi.
"Mudah-mudahan bukan program sementara saja. Karena ini sangat membantu kami," ujar dia. (detikcom)
Baca Juga: Berapa Kali Pemilik BPJS Kesehatan dapat Berobat ke Faskes Tingkat Pertama?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News