Tinggal di Wilayah Perbatasan, Warga Sidoarjo Keluhkan Kesehatan, Pendidikan dan Infrastruktur

Tinggal di Wilayah Perbatasan, Warga Sidoarjo Keluhkan Kesehatan, Pendidikan dan Infrastruktur GALI MASALAH: Suasana FGD Identifikasi Potensi Kerjasama di Wilayah Perbatasan Kabupaten Sidoarjo, di Aula Delta Graha Kantor Pemkab, Selasa (23/8). foto: MUSTAIN/ BANGSAONLINE

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Warga Sidoarjo yang tinggal di wilayah perbatasan mengeluhkan pelayanan kesehatan, pendidikan dan Infrastruktur. Pemicunya karena Pemkab belum melakukan kerjasama secara spesifik terkait pelayanan publik dengan sejumlah kabupaten tetangganya.

Keluhan warga perbatasan itu terungkap dalam Focus Group Discussion (FGD) Identifikasi Potensi Kerjasama di Wilayah Perbatasan Kabupaten Sidoarjo, yang digelar Bagian Kerjasama , di Aula Delta Graha Kantor , Selasa (23/8).

Baca Juga: Terbukti Cabuli Santriwati, Pengasuh Ponpes Al Mahdiy Buduran Sidoarjo Divonis 3 Tahun Penjara

"Tiga hal keluhan diungkap warga, yakni terkait pelayanan kesehatan, pendidikan dan infrastruktur dalam FGD tadi," cetus Dr Ir Haryo Sulistyarso, Kepala Laboratorium Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), salah satu narasumber FGD.

Bidang pendidikan misalnya, dikeluhkan warga Kecamatan Taman Sidoarjo yang berdekatan dengan Kota Surabaya. Warga mengeluh karena mau menyekolahkan anaknya ke Surabaya, namun kuota terbatas. "Hal serupa juga dikeluhkan warga Kecamatan Prambon yang tinggal berbatasan dengan Kabupaten Mojokerto," beber Haryo.

Keluhan juga muncul saat warga Sidoarjo tiba-tiba jatuh sakit, namun karena tempat tinggalnya, justru lebih dekat harus dibawa berobat ke rumah sakit (RS) di Kabupaten tetangga, misalnya Mojokerto dan Gresik.

Baca Juga: Bangga! Miliki 46 Desa Digital, Kabupaten Sidoarjo Peroleh Apresiasi Wamen Komdigi

"Sedangkan terkait infrastruktur, misalnya soal penanganan jalan rusak karena ternyata jalan dimaksud kewenangan provinsi dan pusat," jlentreh Haryo.

Sejumlah masalah itu, kata Haryo, tentunya menjadi bahan masukan untuk menentukan langkah lanjutan yang dituangkan dalam sebuah perjanjian kerjasama dua pihak. "FGD ini memang untuk identifikasi potensi kerjasama di wilayah perbatasan sehingga bisa diwujudkan kerjasama antardaerah," tandas Kabag Kerjasama Ari Suryono.

Selain Haryo, FGD ini menghadirkan narasumber Hari Triono dari Pemkot Surabaya, Kabag Perekonomian Kabupaten Mojokerto Titin Rida Astuti, dan Kabid Praswil, SDA, Lingkungan Bappeda Kabupaten Gresik, Misbahul Munir. Sedangkan peserta FGD, sekitar 100 orang, diantaranya berasal dari warga dan perangkat desa di wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Gresik, Kabupaten Pasuruan dan Kota Surabaya. (sta/rev)

Baca Juga: Perumda Delta Tirta Sidoarjo Komitemn Sediakan Air Berkualitas, Inilah Ragam Upaya yang Dilakukan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Kecelakaan Karambol di Medaeng Sidoarjo, Truk Tabrak Tiga Mobil Hingga Terguling':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO