Kapolri: Kakek Saya dari Pasar Turi, Nyantri di Tebuireng

Kapolri: Kakek Saya dari Pasar Turi, Nyantri di Tebuireng Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Foto: okezone.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kepala Polisi Republik Indonesia ()  Jenderal Polisi , mengaku keluarga besarnya adalah keluarga besar Ormas Nahdlatul Ulama (NU). Kakeknya pernah tinggal di Surabaya, dan sempat menjadi santri di Pesantren Tebuireng, Jombang.

"Meski saya besar di Palembang, kakek saya dari Pasar Turi, pernah jadi santri di Tebuireng Jombang, jadi asli NU, dan saya tidak perlu membuat kartu anggota NU," kata Tito usai penandatanganan kerjasama penanggulangan konflik sosial dengan PBNU di Mapolda Jatim, Kamis (1/9).

Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme itu juga mengaku bahwa kakeknya berguru dan menjadi santri di Pesantren Tebuireng, Jombang. Pesantren yang didirikan KH Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU) dan kakek Presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid. 

Di Markas Polda Jatim, Tito menghadiri kesepakatan bersama atau MoU dengan Pengurus Besar NU tentang penanganan konflik sosial dan ujaran kebencian atau hate speech. Penanganan konflik sosial tidak dapat dikerjakan aparat penegak hukum, melainkan semua pihak, termasuk NU.

NU diajak kerja sama karena memiliki jaringan yang luas di seluruh negeri dan memiliki kesamaan pandangan soal kebangsaan. "Sama dengan Polri, NU ini merupakan salah satu elemen pendiri bangsa," kata Tito.

Tito dan rombongan akan berada di Surabaya hingga Jumat hari ini untuk menghadiri sejumlah acara kepolisian di Surabaya dan Sidoarjo.

"Kalau ada waktu nanti saya akan silaturahim ke rumah kerabat di Surabaya," kata Tito.
Selain di kawasan Pasar Turi Surabaya, ayah Tito jusa sempat tinggal di Jalan Wonorejo Surabaya.
Akhir tahun lalu, Achmad Saleh, ayah sempat melakukan napak tilas menemui kerabatnya di Surabaya.(lan)

Sumber: vivanews.com/merdeka.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO