Jeruk Baby Nyaris Punah, Bupati Indartato: Budidayakan sebagai Produk Unggulan Pacitan

Jeruk Baby Nyaris Punah, Bupati Indartato: Budidayakan sebagai Produk Unggulan Pacitan Jeruk baby khas Pacitan yang hampir punah. Foto: tio/bangsaonline.com

‎PACITAN, BANGSAONLINE.com -Sekalipun secara geografis Kabupaten Jawa Timur hampir sebagian besar gunung dan bukit, namun produksi pertanian, khususnya buah jeruk, masih menjadi produk unggulan kabupaten berjuluk Kota 1001 Goa tersebut. merupakan salah satu jenis jeruk manis (Citrus Sinensis) terpopuler di Indonesia, diantara kelompoknya. Selain memiliki rasa sangat manis, jeruk khas ini, bisa dikonsumsi meski belum matang. Sehingga buah-buahan yang mestinya dikenal berasa kecut itu, sering diberikan kepada bayi, hingga akhirnya disebut sebagai jeruk "baby".

Bupati , H. Indartato, mengatakan, jeruk baby sebenarnya jeruk manis (orange, sweet orange). Disebut jeruk baby karena air perasan jeruk ini sehat untuk bayi. Maklum, air perasan jeruk baby relatif bersih dari serpihan serat buah. Beda dengan jeruk siam atau jeruk keprok. "Selain itu, jeruk baby juga tidak terlalu masam hingga tidak mengganggu pencernaan bayi," kata Indartato, Kamis (7/9).

Baca Juga: Info BMKG: Selasa Dini Hari ini, Trenggalek Diguncang Gempa Magnitudo 5,4

Mengingat rasanya yang segar dan manis, saat ini pemkab tengah mengembangkan kembali jeruk baby. Sebab jeruk tersebut nyaris punah. "‎Kita akan bekerjasama dengan Dinas Kehutanan dan Perkebunan, untuk pembibitannya. Selain itu juga akan kita cari lokasi khusus untuk perkebunan jeruk baby ini," tutur Indartato.

Selain itu, lanjut bupati, masyarakat juga akan diberikan penyuluhan terkait teknik dan tata cara membudidayakan jeruk kebanggaan tersebut. "Semoga bisa menjadi Icon dan produk ungulan Kabupaten di sektor Perkebunan," harap mantan Kepala Bappeda ini pada awak media.

Lebih lanjut, bupati berbasiskan Partai Demokrat ini mengungkapkan, keuntungan membudidayakan jeruk manis itu, antara lain, adaptasinya terhadap lingkungan lebih luas, pertumbuhannya lebih cepat, produksinya lebih tinggi, pemeliharaannya relatif lebih mudah, dan cocok untuk konservasi lahan karena tajuknya lebih lebar dan rapat.

Baca Juga: Istri Kades di Pacitan Ngaku Dijambret dan Kehilangan Uang Rp14 Juta, Ternyata...

Usaha tani jeruk manis akan mencapai keuntungan maksimal dalam jangka waktu lama jika pengembangan dan praktek budidayanya dilakukan secara baik dan benar mulai dari pemilihan lokasi, penyediaan benih bermutu, pemeliharaan tanaman dan kegiatan panen.

manis memiliki daya adaptasi lingkungan yang luas sehingga bisa ditanam mulai dataran rendah hingga dataran tinggi sekitar 700 meter dari permukaan laut.

Tanaman ini menghendaki sinar matahari penuh (bebas naungan), suhu 13 – 35°C (optimum 22 – 23°C), curah hujan 1.000 – 3.000 mm/th (optimum 1.500 – 2.500 mm/th), dan bulan kering (< 60 mm) selama 2 – 6 bulan (optimum 3 – 4 bulan berturut-turut).

Baca Juga: Haduh! Sapi Milik Warga Pacitan ‘Nyangkut’ di Atap Rumah

Karakteristik tanah yang ideal, lapisan tanah dalam, hingga kedalaman 150 cm tidak ada lapisan kedap air, kedalaman air tanah ± 75 cm, tekstur lempung berpasir, dan pH ± 6,5. "Pohon jeruk baby idealnya tumbuh di kawasan berhawa sejuk dengan ketinggian 500 meter di atas permukaan air laut (dpl) hingga 1.000 dpl. Di luar itu hasilnya tidak optimal," pungkasnya. (tio/yun).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO