TUBAN, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 173 stok bukuh nikah di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Bangilan dimaling, Jum’at (16/9).
Kasubbag Tata Usaha Kementerian Agama (Kemenag) Tuban, Badrus Sholeh kepada BANGSAONLINE.com mengatakan, hilangnya bukuh nikah tersebut diduga ada orang yang niat mencuri. Sebab, berdasarkan laporan yang diterima, ditemukan kerusakan pada pintu masuk kantor.
Baca Juga: Warga Resah Kawasan GOR Tuban Marak Aksi Maling Motor dan Helm
Dari peristiwa tersebut pihak KUA sudah disarankan membuat surat kehilangan di polsek Bangilan. Selanjutnya, agar tidak adanya penyalahgunaan, kemenag akan melakukan supervisi audit.
“Supervisi itu tentunya dilakukan karena mengantisipasi kemungkinan penyalahgunaan, karena diakhir-akhir ini telah beredar modus penjualan buku nikah. Di Surabaya saja info yang beredar 1 pasang buku nikah dibandrol dengan harga Rp 2 juta,” terangnya.
Pegawai Kemenag yang merangkap Kasibinmas ini menambahkan, untuk buku nikah yang hilang itu akan dibuatkan berita acara terbaru. Selanjutnya, akan meregister ulang guna menghindari penyalahgunaan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Sedangkan, untuk pengecekan nanti bisa melalui printer, dengan printer itu akan terungkap.
Baca Juga: Satreskrim Polres Tuban Tangkap Pelaku Pencurian Iphone, Ternyata Masih di Bawah Umur
“Apakah buku yang hilang itu disalah gunakan atau tidak,” imbuh Badrus sapaan akrabnya.
Lanjut Badrus mengungkapkan, untuk mengantisipasi kekurangan stok, KUA yang bersangkutan sudah diarahkan untuk mengambil buku nikah dari KUA lain. Alternatif itu dilakukan guna mengantisipasi agar tidak kehabisan stok.
“Tadi saya baru menerima laporan pencurian itu sekitar pukul 10.00 WIB sebelum jum’atan,” cetusnya
Baca Juga: Kemenag Tuban Bakar Ribuan Buku Nikah
Dikonfirmasi mengenai peristiwa pencurian buku nikah, Kasatreskrim Polres Tuban, AKP Suharta menyampaikan, pencurian tersebut memang benar terjadi. Saat ini petugas terus melakukan penyelidikan, karena kondisi pintu KAU rusak. Sehingga, aksi itu bisa dikatakan pencurian disertai dengan pengerusakan.
“Berdasarkan yang kami terima kerugiannya mencapai Rp 8,6 juta,” jelasnya. (wan/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News