PSK Dolly Ingin Taubat, Batal karena Diintimidasi

SURABAYA (bangsaonline) - Banyak penyebab yang menyulitkan upaya pengentasan para pekerja seks komersial (PSK) dari lokalisasi Gang dan Jarak. Selain alasan pribadi, banyak pula PSK enggan berhenti dari pekerjaan menjadi pemuas syahwat lelaki hidung belang karena kerap menerima intimidasi dari mucikari dan oknum yang memanfaatkan mereka secara materi.

Fakta ini diungkapkan oleh Ketua Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Surabaya Zayin Chudlori, pada acara penyerahan bantuan kepada wanita eks lokalisasi dan pengukuhan relawan pendamping wanita eks lokalisasi, di kantor Muhammadiyah Surabaya,Minggu (7/6).

Baca Juga: Komunitas Jarak Dolly Surabaya Beri Bantuan di Dua Yayasan Panti Asuhan

”Yang terintimidasi ketakutan, sebenarnya mereka ingin taubat,” kata Zayin. Dia menambahkan, adalah wajar penutupan Lokalisasi -Jarak ada yang menolak dan ada yang mendukung. ”Menolak karena mungkin ada yang dirugikan (jika ditutup),” tambahnya.

Zayin mengaku Muhammadiyah mendukung rencana Pemkot Surabaya yang akan menutup -Jarak, 18 Juni 2014 mendatang. Kata dia, Surabaya memang sudah saatnya terbebas dari prostitusi. ”Pro dan kontra itu biasa. Tapi kalau ditanya, mayoritas warga Surabaya pasti menginginkan kotanya bersih dari sarang maksiat,” tandasnya.

Untuk diketahui, PD Muhammadiyah Surabaya kemarin menyiapkan bantuan berupa peralatan kebutuhan berdagang dan usaha yang akan diberikan kepada 12 wanita eks lokalisasi -Jarak. Peralatan seperti mesin cuci, pompa air, setrika, dan gerobak dorong. Bantuan lainnya adalah tabungan senilai Rp 400 ribu.

Baca Juga: Komunitas Jarak Dolly Bagikan 350 Nasbung pada Warga dan Pengendara di Bekas Lokalisasi

Muhammadiyah Surabaya juga menyiapkan 25 relawan pada program penutupan lokalisasi yang konon terbesar se Asia Tenggara itu. ”Kita terjunkan 25 relawan di sana ( dan Jarak) untuk melakukan pembinaan,” kata Zayin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO