BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Walaupun diguyur hujan, pertunjukan Lalare Orchestra Concert yang digawangi 100 siswa SD hingga SMP tetap mampu menghipnotis penonton. Perpaduan berbagai alat musik tradisional yang dipadukan dengan lagu dan tarian khas Banyuwangian yang dimainkan dengan rancak membuat pertunjukan ini berlangsung meriah dan spektakuler, Sabtu (24/9).
Para musisi muda ini berasal dari berbagai sekolah se-Kabupaten Banyuwangi. Dalam penampilannya, mereka memakai alat musik tradisional.
Baca Juga: Dongkrak Pencatatan KI Komunal, Kemenkumham Gandeng Pemkab Banyuwangi-Dewan Kesenian Blambangan
Konser musik tradisional berkaliber internasional yang mengusung tema “Nyeramba Jagat” ini diselenggarakan di gesibu Blambangan. Event musik tradisional ini dimotori oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) bersama dengan Dewan Kebudayaan Banyuwangi (DKB).
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang hadir dalam kesempatan itu mengatakan bahwa kehebatan pertunjukan ini bukan dari sponsor, melainkan dari keswadayaan mereka semua.
"Kerelaan mereka yang tidak harus digaji, kerelaan orang tua mengantarkan anaknya dan kerelakaan anak-anak menyisihkan waktunya untuk mengenal lagu lagu lokal Banyuwangi yang akan mereka tampilkan di pertunjukan malam ini. Dengan tertariknya anak-anak muda dengan tontonan musik dan lagu Banyuwangi, dari sini kami yakin bahwa budaya Banyuwangi ke depan re generasinya akan tumbuh terus," terangnya.
Baca Juga: Pameran Seni Rupa ArtOs, Khofifah: Jadi Penyemangat Seniman Lokal untuk Terus Berkembang
Anas menambahkan, bahwa kehebatan pertunjukan ini hasil dari ke swadaya dan inisiatif yang tumbuh di tengah-tengah masyarakat. "Ini merupakan bagian kita memberikan apresiasi kepada anak-anak muda Banyuwangi yang pada malam ini mengadakan konser musik tradisional.Saya sangat bangga sekali," imbuhnya. (bwi1/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News