Tuntut Lahan Pertanian Tak Dikepras, PMII Sidoarjo Demo Dinas Pertanian

Tuntut Lahan Pertanian Tak Dikepras, PMII Sidoarjo Demo Dinas Pertanian ORASI: Mahasiswa PMII Sidoarjo saat demo di kantor Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan (DP3) Sidoarjo, di Jalan Pahlawan, Rabu (28/9). foto: MUSTAIN/ BANGSAONLINE

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Belasan mahasiswa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sidoarjo berunjuk rasa mendatangi kantor Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan (DP3) setempat, di Jalan Pahlawan, Sidoarjo, Rabu (28/9).

Mereka menuntut agar DP3 Sidoarjo melindungi nasib petani dan tidak mengepras lahan produktif. "Kami mendesak agar lahan untuk petani tidak dikurangi. Kalau bisa harus dilindungi dan ditingkatkan," cetus Ketua PMII Cabang Sidoarjo, Muhammad Mahmuda kala berorasi menyampaikan tuntutannya.

Dalam aksi memperingati Hari Tani Nasional 24 September itu, mahasiswa PMII juga menuntut adanya program untuk melindungi para petani dan meminta agar petani diberdayakan dengan meningkatkan kualitas panen. "Saat ini petani sebagai soko guru bangsa, nasibnya terancam. Mereka kini miskin dan terancam kelaparan," teriak mahasiswa PMII lainnya.

Membawa bendera organisasi, aktivis PMII asal beberapa kampus di Sidoarjo ini juga mengusung sejumlah poster, di antaranya bertuliskan "petani butuh lahan, bukan jalan", "ke mana pelindung para petani", dan "stop impor pangan Sidoarjo". Sejam berorasi di halaman kantor DP3 Sidoarjo, mereka lalu ditemui Kabid Tanaman Pangan DP3 Sidoarjo, Nurwatiningsih.

Di depan para pengunjuk rasa ini, Nurwatiningsih mendukung tuntutan agar lahan pertanian tidak dikurangi luasannya. "Kami di Dinas Pertanian sangat setuju lahan hijau pertanian dipertahankan. Sebab posisi Kabupaten Sidoarjo yang berdekatan dengan Surabaya, lambat laun, lahan pertaniannya bisa berubah jadi perumahan," tandas Nurwatiningsih.

Dia menyebut, DP3 telah melakukan sejumlah langkah untuk melindungi petani dan upaya khusus menciptakan swasembada pangan. "Kami setiap tahun ada program subsidi pupuk, benih hingga pemberian bantuan alat pertanian. Bahkan Bekerjasama dengan TNI, ada satgas khusus yang membeli panen padi langsung oleh Bulog, sehingga harganya tidak dimainkan Tengkulak," jlentreh Nurwatiningsih.

(BACA:  Juga Luruk Kejari, Tagih Penanganan Dugaan Korupsi di DP3)

Usai menyampaikan tuntutan dan mendapatkan penjelasan dari Nurwatiningsih, belasan mahasiswa ini melanjutkan aksinya ke Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Sidoarjo, di Jalan Sultan Agung. Kepada kejaksaan, mereka meminta penanganan dugaan korupsi di DP3 Sidoarjo diusut tuntas agar tidak menggangu kinerja dinas tersebut. (sta/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO