PMII Sidoarjo Juga Luruk Kejari, Tagih Penanganan Dugaan Korupsi di DP3

PMII Sidoarjo Juga Luruk Kejari, Tagih Penanganan Dugaan Korupsi di DP3 Puluhan mahasiswa PMII Sidoarjo saat melakukan mediasi di ruang Kajari Sidoarjo HM. Sunarto SH. foto: NANANG I/ BANGSAONLINE

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Sidoarjo mendatangi kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) setempat, Rabu (28/9). Mereka menuntut korps Adhyaksa di Jalan Sultan Agung Sidoarjo itu mengungkap kasus dugaan korupsi Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan (DP3) Sidoarjo.

Sebelum mendatangi Kejari, para mahasiswa mendemo kantor Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan (DP3) Sidoarjo. Puluhan mahasiswa itu mengelar orasi sambil meneriakkan slogan "bongkar korupsi dinas pertanian".

Baca Juga: Puncak Satu Abad NU, IKA PMII Sidoarjo Siapkan 6 Posko, Fasilitasnya Macam-Macam

(BACA: Tuntut Lahan Pertanian Tak Dikepras, Demo Dinas Pertanian)

Bukan hanya orasi, sejumlah atribut dipampang saat berorasi di depan kantor Kejari Sidoarjo. Orasi puluhan aktivis itu hanya berjalan 15 menit setelah tim lobying yang dipimpin oleh Kepala Seksi Intelejen, Andri Tri Wibowo SH, meminta para aktivis untuk masuk dan mediasi langsung dengan Kajari Sidoarjo, HM. Sunarto SH.

Ketua PC , M. Mahmuda mengungkapkan, pihaknya meminta kejelasan kepada Kejaksaan dalam kasus dugaan korupsi dinas pertanian yang ditangani.

Baca Juga: Kenalkan Kepengurusan Baru, PC PMII Sidoarjo Gelar Silaturahim dengan DPRD

"Kami menyakan kelanjutan kasus ini (dinas pertanian). Kok seakan-akan tidak ada kabar perkembangannya. Kami meminta Kejari tetap menindak lanjuti dugaan korupsi itu," ungkapnya.

HM. Sunarto SH menjawab pertanyaan kepada mahasiswa dengan jawaban analogi. Ia menyatakan dalam setiap menangani perkara dirinya tidak akan mengitamkan yang putih dan tidak akan memutihkan yang hitam. "Jika belok tidak akan saya luruskan, termasuk sebaliknya," tegasnya.

Mantan Kajari Jombang itu menegaskan, pihaknya tidak hanya fokus dalam perkara dugaan korupsi pertanian. Namun, semua perkara korupsi yang ada di Sidoarjo akan diungkap. "Pasti, semua perkara saya ungkap, siapa pun yang korupsi pasti saya tangkap," ujarnya.

Baca Juga: Polresta Sidoarjo Ajak Mahasiswa Aktif Edukasi Masyarakat Soal Protokol Kesehatan

Sekedar diketahui, Kejaksaan tengah menagani perkara dugaan korupsi Proyek APBN Tahun 2015 senilai Rp 18 miliar kepada Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan (DP3) Sidoarjo.

Kejari mengendus dugaan korupsi dalam pengerjaannya yang dipecah dengan anggaran di bawah Rp 200 jutaan. Sejumlah anggaran Rp 18 miliar itu dibagi di antaranya untuk Pembangunan rumah dan pompa (BOR) senilai Rp. 2.139.680.000, Pengembangan Jaringan Irigasi senilai Rp. 4.221.200.000.

Termasuk pembangunan/Rehab Jaringan Irigasi Tersier (Jitut) senilai Rp. 4.221.200.000, Pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT) Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai Rp. 1.688.480.000, Pembangunan Rumah dan Pompa (Air Permukaan) senilai Rp. 3.770.000.000 dan Pembangunan jaringan irigasi tersier 17 lokasi senilai Rp. 3.309.529.250.

Baca Juga: Peringati Harlah ke-60, Kader PMII Sidoarjo Gelar Solidaritas Kemanusiaan

Dalam dugaan korupsi tersebut, penyidik sudah memanggil sejumlah pihak diantaranya para rekanan yang mendapat paket pekerjaan, pejabat DP3 termasuk diantaranya Kepala DP3 Anik Pujiastuti serta Kepala DPPKAD Sidoarjo Joko Sartono. (nni/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO