BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Hujan mulai turun di wilayah Kabupaten Bojonegoro meski masih musim kemarau. Artinya, pergantian musim kemarau ke musim penghujan segera terjadi.
Hujan di pergantian musim ini seperti tahun-tahun sebelumnya ditandai dengan adanya angin kencang serta sambaran petir. Oleh sebab itu, masyarakat diimbau agar lebih waspada jika terjadi angin kencang yang disertai hujan.
Baca Juga: Deklarasi Relasi Jamur, Ketua Dekopinwil: Jangan Sampai Jatim Dipimpin Selain Khofifah
"Jika terjadi hujan disertai angin kencang lebih baik jangan berada di dalam rumah. Karena kencangnya angin bisa merobohkan rumah," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Andik Sudjarwo, Kamis (29/9).
Dia mengatakan, badai angin kencang atau angin puting beliung biasanya ditandai dengan awan hitam pekat kemudian terjadi hujan. Ia memprediksi badai tersebut bakal terjadi hingga bulan Desember mendatang.
"Saat ini baru mulai memasuki perubahan musim kemarau ke hujan, prediksi kami angin kencang akan berlangsung hingga akhir bulan Desember mendatang," ungkap Andik Sudjarwo.
Baca Juga: Peletakan Batu Pertama Masjid Darussalam Trucuk Bojonegoro, Khofifah Bahas soal Perdamaian Gaza
Menurut dia, seluruh kecamatan di Bojonegoro berpotensi diterjang badai angin kencang tersebut. Namun, seperti tahun sebelumnya wilayah yang parah berada di barat dan selatan Bojonegoro.
"Di wilayah selatan seperti, Kecamatan Gondang, Temayang, Bubulan dan Padangan. Sementara wilayah barat seperti Malo, Purwosari, Gayam, Kalitidu, Kasiman dan Tambakrejo," paparnya.
"Kemarin Senin (26/9) juga sudah ada laporan tentang rumah roboh diterjang angin kencang. Tepatnya di Desa Dukuh Kidul Kecamatan Ngasem Kabupaten Bojonegoro. Oleh karena itu kami menghimbau kepada masyarakat berhati-hati dan selalu waspada," pungkasnya. (nur/rev)
Baca Juga: Berangkatkan Jalan Sehat Hari Koperasi di Bojonegoro, Khofifah: Penggerak Ekonomi Kerakyatan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News