BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Tanggul kali apur ingas di Desa Pucangarum, Kecamatan Baureno, Bojonegoro yang jebol pada Jumat (30/9) lalu, kini langsung diperbaiki. Sebab, memasuki musim penghujan ini bila tanggul tersebut tidak diperbaiki bakal merugikan petani.
Tanggul kali apur yang jebol itu berada di tengah sawah. Lebarnya kurang lebih sekitar 6 meter. Sementara penyebabnya karena tidak kuat menahan banyaknya air. Selain itu, pada titik jebolnya tanggul merupakan bekas bangunan pintu air yang belum jadi.
Baca Juga: Deklarasi Relasi Jamur, Ketua Dekopinwil: Jangan Sampai Jatim Dipimpin Selain Khofifah
"Kalau ini tidak langsung diperbaiki para petani tidak bisa menanam padi. Karena airnya akan langsung masuk ke sawah," ujar Supari, salah satu petani, Senin (3/10).
Jebolnya tanggul tersebut mengakibatkan air menggenangi ratusan hektare sawah yang telah usai dipanen. Namun ada beberapa hektar tanaman padi yang belum dipanen yang juga terendam air. Selain itu air juga merendam benih padi yang baru disebar sekitar 3 minggu yang lalu.
"Total kerugian akibat jebolnya tanggul tersebut senilai Rp 130 juta. Dengan rincian lahan seluas 130 hektare baru 2 minggu tanam padi dan 30 hektare bibit padi," terang Kepala BPBD Bojonegoro, Andik Sudjarwo.
Baca Juga: Peletakan Batu Pertama Masjid Darussalam Trucuk Bojonegoro, Khofifah Bahas soal Perdamaian Gaza
Perbaikan tanggul kali tersebut dengan cara menguruk tanah dan karung yang berisi pasir. Sebelum diuruk tanah dengan mesin bego, petugas BPBD, Dinas Pengairan serta beberapa instansi lain menancapkan kayu bambu dan memasang bronjong kawat terlebih dahulu. Itu agar tanah urukan baru tidak terseret air lagi.
"Kita kerjakan secara cepat. Karena saat ini musim penghujan, otomatis kali apur ingas ini sering banjir. Kalau tidak segera dikerjakan para petani tidak bisa menanam padi," terangnya. (nur/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News