SURABAYA,BANGSAONLINE.com – Kampung Penjahitan di Jl Pucang Arjo Gang Buntu, susah mengajak anak muda untuk bergabung dengan Kelompok Penjahit karena banyak dari mereka yang lebih berminat kepada hal lain, demikian yang dikatakan Trisno (66) Ketua Kampung Panjahitan, di rumahnya,Senin (3/10/2016)
Trisno, Ketua Kampung Penjahitan merasa bingung bagaimana cara mengajak anak-anak muda untuk bisa belajar menjahit dan melestarikan Kampung Penjahitan, “Bingung bagaimana caranya untuk bisa mengajak anak-anak muda untuk bisa bergabung dengan Kelompok Penjahitan ini, anggotanya semua ibu-ibu tidak ada yang anak muda,” ucap Trisno.
Baca Juga: Ramai Pengunjung, Kepo Market Sukses Gelar Bazar UMKM
Trisno mengatakan, “Ya kita semua sebenernya siap untuk melatih anak-anak muda untuk belajar menjahit, alat-alatnya saja sudah kita siapkan semua disini jadi tinggal melatih aja gitu, kan kalau anak-anak muda mau belajar kan enak, mereka bisa melanjutkan Kelompok Penjahit ini dan nantinya Kampung Penjahitan tidak berhenti sampai disini saja.”
Kebanyakan penjahit di Kampung Penjahitan hanya mengerjakan jasa saja, seperti orang-orang yang menjahitkan baju mereka ataupun orang-orang yang ingin membenarkan bajunya. Akan tetapi meskipun susah untuk mengajak anak muda Trisno mengajar anak-anak gelandangan yang berada di Dinas Sosial Surabaya untuk diajarkan jahit-menjahit.
“Saya mengajar anak-anak gelandangan yang sudah dibawa oleh Dinas Sosial Surabaya, ya jadi mereka saya ajarkan pertama kali untuk menjahit kerah baju, kemudian mejahit lengan baju dan seterusnya hingga menjadi baju yang utuh. Ini ada 2 baju yang sudah mereka buat sendiri, tapi Cuma 2 anak saja yang berminat untuk belajar menjahit,” kata Trisno.
Baca Juga: Gus Afif Dukung UMKM Surabaya Bersertifikasi Halal
Meskipun susah untuk mengajak anak muda untuk bergabung dengan kelompok penjahitan, Kampung penjahitan masih mempunyai banyak pesanan mengerjakan baju dari Pemerintah Kota, seperti menjahit baju batik untuk pegawai pemerintahan dan juga menjahit baju dinas pemerintah kota. (luckman hakim/UTM)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News