TUBAN, BANGSAONLINE.com - Guna mencegah terjadinya korban tenggelam bagi pengguna jasa perahu tambang, jajaran Kepolisian Sektor (polsek) Rengel, Kabupaten Tuban memberikan sosialisasi dan imbauan kepada masyarakat agar selalu berharti-hati saat menyeberang sungai Bengawan Solo, Selasa (11/10)
Sosialisasi itu dilakukan di tempat penyeberangan dengan memberikan contoh penggunaan pelampung, baik kepada nahkoda maupun penumpang.
Baca Juga: Pascabanjir, Polres Ngawi Aktif Pantau Debit Air
Kapolsek Rengel, AKP Musa Bachtiar kepada BANGSAONLINE.com mengatakan, sosialisasi dan imbauan tersebut untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat agar memikirkan keselamatan saat naik perahu. Sebab, saat ini kesadaran masyarakat penyeberang Bengawan Solo ,masih rendah.
"Saat sosialisasi tadi, kami sampaikan di atas perahu, saat menyeberang Pak Lek harus memakai pelampung. Kalau sungai Bengawan Solo naik, jangan melintas dulu," ujar Musa kepada penyeberang dan nahkoda.
Lanjut Musa menyampaikan, kegiatan tersebut bakal terus dilakukan untuk mencegah terjadinya korban tenggelam di sungai Bengawan Solo seperti yang terjadi pada santri Ponpes Langitan, Kecamatan Widang, Jumat (7/10) lalu.
Baca Juga: Perahu Bocor, Empat dari 3 Korban Tenggelam di Sungai Bengawan Solo Ditemukan Tewas
Sementara ini, kata Musa, sosialisasi dilakukan di Dusun Gemblo, Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel. Sebab tempat tersebut merupakan salah satu titik penyeberangan dari wilayah Rengel, Tuban menuju wilayah Bojonegoro.
"Karena kami peduli dengan masyarakat, maka kami akan terus melakukan program patroli blusukan kampung. Sebab, dengan kegiatan ini semata-mata untuk mengantisipasi kejadian korban tenggelam di sungai bengawan solo," harapnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolres Tuban AKBP Fadly Samad memberikan apresiasi kepada polsek yang sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang kesadaran keselamatan bagi penyeberang sungai bengawan solo. Sebab, sebelumnya Polres sudah memerintahkan kepada setiap Polsek di bantaran sungai Bengawan Solo, agar melakukan sosialisasai guna mencegah terjadinya kecelakaan.
Baca Juga: HKBN 2023 di Lamongan, Menko PMK Dorong Penerapan Kurikulum Khusus Bagi Pelajar Terdampak Bencana
Selain melakukan sosialisasi, setiap polsek juga diperintahkan mendata berapa pemilik perahu dan penumpang yang biasanya menyeberang sungai. Jika nantinya sudah diketahui jumlahnya, ke depan akan diberi pelatihan.
"Akan didata semua, dan ke depan akan kami beri sosialisasi supaya bisa meminimalisir korban kecelakaan di sungai bengawan solo," jelasnya.
Perwira kelahiran Makassar ini menyampaikan, setelah dilakukan pendataan kepolisian berharap agar perusahaan melalui CSR bisa membantu mereka menyediakan pelampung. Bila perlu aturan penyeberangan tersebut di-Perbupkan, agar masyarakat lebih waspada saat hendak menyeberang sungai bengawan solo.
Baca Juga: Gibran akan Lakukan Penandatangangan Dana Hibah Rp 223 Miliar dari UEA
"Demi keselamatan bersama kami juga akan koordinasi dengan pemkab, contoh saja kapan boleh menyeberang, kapan tidak boleh. Bila perlu nanti dibuatkan papan informasi di dekat area penyeberangan itu," tutupnya. (wan/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News