REMBANG, BANGSAONLINE.com - Ratusan warga Rembang, Jawa Tengah yang tergabung dalam Forum Rakyat Rembang Bersatu (FRRB) menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat(14/10).
Mereka menggelar aksi menanggapi putusan Mahkamah Agung (MA) yang mengabulkan Peninjauan Kembali (PK) bernomor register 99 PK/TUN/2016 yang diajukan salah seorang petani Rembang dan LSM Wahana Lingkungan Indonesia (Walhi), terkait izin lingkungan pembangunan pabrik PT Semen Indonesia di Rembang, Jawa Tengah.
Baca Juga: Pengelolaan Lahan Pascatambang SIG di Tuban Raih Penghargaan Utama di ICAII 2024
Demo yang dimulai sekitar pukul 09.00 WIB itu diawali dengan aksi long-march (jalan kaki) dari Kawasan Videotron menuju ke depan pintu gerbang Kantor Halaman Pemprov Jateng.
Sambil berorasi, mereka membawa spanduk dan poster bertuliskan tuntutan warga yang mendukung tetap berdirinya pabrik semen PT. Semen Indonesia di Rembang, Jawa Tengah.
Beberapa poster dan spanduk itu berbunyi, "Pak Ganjar, Ojo Wedi Teruskan Izin Pabrik Semen, Pabrik Semen Lanjutkan, Ayo Lanjutkan!!! Demi Rembang !! Demi Indonesia 100% Indonesia, ijin Pabrik Lanjut !!!, Satu Kata Untuk Pabrik Semen Lanjutkan !!!, Anak Putu Kulo Butuh Pabrik Semen!!!" dan lainnya.
Baca Juga: Majukan UMKM Binaan, SIG Pabrik Tuban Ajak Kolaborasi Anak Usaha
Koordinator Aksi FRRB, Abdul Wachid menyatakan, bahwa keputusan MA yang mengabulkan gugatan segelintir orang yang mengatasnamakan warga Rembang untuk mencabut izin pabrik semen telah melukai hati nurani dan rasa keadilan mereka.
“Keputusan MA yang mengabulkan gugatan segelintir orang yang mengatasnamakan warga Rembang untuk mencabut izin pabrik semen Indonesia di Rembang telah melukai nurani dan rasa keadilan kami. Kehadiran Pabrik Semen Indonesia di Rembang sesungguhnya sudah menjadi harapan baru kami untuk bisa maju dan berkembang,” teriak Wachid diamini peserta demo dalam orasinya.
Wachid mengungkapkan jika selama ini ribuan warga Rembang sudah bisa menikmati hasil nyata dari keberadaan pabrik semen Indonesia di daerahnya.
Baca Juga: Tujuh Rumah tak Layak Huni di Tuban Direnovasi UPZ SIG
Ribuan warga telah bekerja dan menggantungkan hidupnya dari pabrik. “Ribuan anak anak kami mengharapkan masa depan dari pabrik semen ini. Kami sangat mendukung pembangunan Pabrik Semen Indonesia di Rembang karena ini akan menjadi “momentum kebangkitan Rembang, terutama bagi kehidupan perekonomian dan pembangunan sosial Kabupaten Rembang,” ungkapnya.
Ia meyakini jika pembangunan pabrik semen di Rembang ke depan, selain membawa manfaat bagi warga sekitar juga akan mensejahterakan penduduk Rembang yang akan terlibat dan bekerja di pabrik semen berstatus Badan usaha Milik Negara (BUMN) itu.
“Pembangunan Pabrik Semen Indonesia di Rembang sebagai salah satu perusahaan milik negara (BUMN) menjadikan kami yakin bahwa kehadirannya akan membawa maslahat dan manfaat yang sangat besar bagi kemajuan Rembang dan kesejahteraan kami semua di masa yang akan datang,” terangnya.
Baca Juga: SIG Pamerkan Aplikasi Semen Hijau dan Solusi Beton Berkelanjutan di IKN
Dwi Joko, warga lain menyatakan, kecewa dengan putusan MA yang justru mengabulkan gugatan segelintir warga yang menolak.
"Mereka itu jumlahnya tak lebih dari lima persen dari total warga lima desa yang mencapai 3.500 KK (kepala keluarga) dengan 12.000 lebih jiwa," ujar tokoh masyarakat Desa Tegaldowo ini.
Ia berharap pemerintah tidak menghentikan pembangunan pabrik semen. Sebab, hampir seluruh warga dari lima desa ring satu, yakni Timbrangan, Tegaldowo, Kadiwono, Pasucen dan Kajar benar-benar mendapat manfaat sejak pabrik dibangun.
Baca Juga: Baznas Tuban Terima Dana Zakat dari UPZ SIG Pabrik Tuban Rp2,2 Miliar
Dikatakannya, dulu kondisi ekonomi sebagian besar warga sangat memprihatinkan. Warga hidup dalam kemiskinan. Namun, sejak pabrik berdiri berangsur-angsur kondisi ekonomi membaik. "Kami benar-benar merasakan manfaat berkat kehadiran pabrik semen di wilayah kami. Warga kami direkrut bekerja di kantin, penjaga gudang atau satpam. Ibu-ibu dibekali keterampilan rias pengantin dan memasak. Belum lagi bantuan khitan, nikah massal, beasiswa, hewan kurban, dan lainnya. Ada pula bantuan bedah rumah," terangnya. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News